Pengendara kendaraan motor saat membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di sebuah SPBU di Jakarta, Selasa 23 Januari 2024. PT Pertamina (Persero) belum menghapus BBM jenis Pertalite saat ini. Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan pihaknya saat ini masih mengkaji rencana itu. Rencana penghapusan Pertalite sebelumnya disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Ia mengatakan pihaknya mengusulkan agar mulai tahun ini tak menjual BBM yang kadar oktannya (RON) di bawah 91, sehingga menghapus Pertalite yang spesifikasinya saat ini RON 90. Keputusan ini sekaligus menegaskan Pertamina bergerak mengikuti aturan standar emisi Euro 4 dari pemerintah. Nicke mengatakan setelah Pertalite dihapus, perusahaan pelat merah ini akan menggantinya menggunakan produk baru RON 92.Produk itu adalah Pertamax Green 92 yang merupakan campuran antara RON 90 (Pertalite) dengan 7 persen Bioetanol (E7). TEMPO/Subekti.
GOOTO.COM, Jakarta - PT Pertamina Patra Niaga menargetkan pendaftaran kode respons cepat atau quick response (QR) tahap pertama bisa beres hingga akhir bulan ini. Kode QR atau QR Code ini akan digunakan untuk pembelian BBM bersubsidi, seperti Pertalite.
Pada tahap awal, pendaftaran QR Code Pertalite hanya diberlakukan untuk kendaraan roda empat saja. Sementara, wilayah pendaftaran QR Code Pertalite ini dilakukan secara bertahap.
"Diharapkan tahap satu bisa tercapai 100 persen pada akhir September 2024. Sisanya akan dilakukan tahap kedua rencana paling cepat bulan Oktober sampai November 2024," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari, dikutip dari Antara hari ini, Senin, 2 September 2024.
Pendaftaran kode QR Pertalite saat ini difokuskan di wilayah Jawa, Madura, Bali (Jamali), dan sebagian wilayah non-Jamali, yaitu Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, dan Kabupaten Timika.
"Pendaftaran terbuka di seluruh Indonesia, sehingga kami mengajak (konsumen) secepatnya (mendaftar), karena verifikasi untuk satu kendaraan kurang lebih tujuh hari," kata Kepala Seksi Komunikasi PT Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, Taufiq Kurniawan.
Seperti diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berencana untuk membatasi pembelian BBM bersubsidi mulai 1 Oktober 2024. Rencana ini akan diberlakukan setelah aturan resminya diterbikan.
Pilihan Editor: Mario Aji Raih Poin Ke-3 di Moto2 Aragon 2024, Sejarah Baru Tercipta
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto