GOOTO.COM, Jakarta - Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMIIN)Bob Azam mengungkapkan bahwa mobil berbahan bakar bioetanol Toyota sudah diekspor ke mancanegara. Mobil tersebut banyak dieskpor karena kondisi pasar Indonesia yang disebut masih lesu.

"Sekarang kami lebih banyak ekspor, karena past domestik lagi lesu. Saat ini kontribusi ekspornya lebih banyak, lebih dari 50 persen," kata Bob Azam saat ditemui di Pabrik TMMIN di Karawang, Jawa barat pada Kamis, 5 September 2024.

Beberapa negara tujuan ekspor mobil bioetanol Toyota ini adalah negara-negara yang memilik prospek etanol menjanjikan.

Misalnya, Amerika Serikat, Brasil, hingga Eropa, yang mana negara-negara itu sudah memiliki regulasi untuk menggunakan bahan bakar campuran bensin dan bioetanol dengan kadar 10 persen atau disebut dengan E10.

"Kalau Brasil, mereka sudah produksi sendiri. Di negara-negara tersebut sekarang blending (campuran bensin dan bioetanol) itu sudah umum, mereka sudah blending sampai E10," ucap Bob.

Lantas bagaimana dengan prospek mobil bioetanol di Indosia?

Bob mengatakan bahwa Toyota sudah memiliki produk mobil berbahan bakar bioetanol, mulai dari E10 sampai E20. Hanya saja, Indonesia masih belum memiliki produk bahan bakar yang kompatibel dengan mobil yang dimiliki Toyota tersebut.

"Mobilnya sudah bisa menerima bahan bakar sampai E10, bahkan beberapa model sudah sampai E20. Ya balik lagi, persoalannya bukan di kendaraannya, tapi di bahan bakarnya," kata Bob.

Untuk diketahui, bahan bakar etanol yang sudah dipasarkan di Indonesia saat ini adalah Pertamax Green 95 milik Pertamina.

Namun, bahan bakar jenis ini masih mengandung campuran bioetanol dengan kadar 5 persen. Pemerintah baru berencana meningkatkan kadarnya menjadi 10 persen pada tahun 2029.

Pilihan Editor: Paus Fransiskus Naik Kijang Innova Zenix di Indonesia, Begini Respons Toyota

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto