Toyota Motor North America (Toyota) dan perusahaan energi lokal Pepco bekerja sama dalam penelitian vehicle-to-grid (V2G) untuk kendaraan listrik baterai (BEV). (Foto: Toyota)
GOOTO.COM, Jakarta - Jepang menggelontorkan dana subsidi sebesar $ 2,4 miliar atau sekitar Rp 36,9 triliun untuk pengembangan baterai kendaraan listrik di negara mereka. Salah satu proyek yang didukung oleh Pemerintah Jepang adalah pengembangan baterai Toyota Motor Corporation.
Melansir laman Reuters hari ini, Jumat, 6 September 2024, Pemerintah Jepang akan mendukung 12 proyek untuk baterai penyimpanan atau suku cadang, material, atau peralatan produksi.
"Kami berharap upaya ini akan memperkuat rantai pasokan baterai penyimpanan Jepang dan daya saing industri baterai penyimpanan," kata Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, Ken Saito.
Dana segar ini akan membantu memperluas kapasitas produksi tahunan baterai penyimpanan di Jepang sekitar 50 persen menjadi 120 GWh, dari yang saat ini sebesar 80 GWh.
Pemerintah Jepang juga akan mendukung proyek milik beberapa produsen otomotif seperti Toyota, Nissan, dan proyek bersama Panasonic, Subaru, serta Mazda.
Dukungan terbaru muncul setelah pemerintah menjanjikan subsidi hampir $ 1 miliar untuk produksi baterai penyimpanan pada Juni tahun lalu. Subsidi tahap pertama telah diberikan pada April 2023.
Toyota akan menginvestasikan total sekitar 245 miliar yen melalui anak perusahaan baterainya, yakni Prime Planet Energy & Solution dan Primearth EV Energy. Investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi baterai solid-state dan prismatik sebesar 9 GWh.
Sementara itu, Nissan ingin memasang baterai jenis lithium-ferro phosphate di kendaraan mininya mulai tahun bisnis 2028. Target kapasitas produk dalam negerinya sebesar 5 GWh per tahun dan akan didukung dana hingga 55,5 miliar yen.
Panasonic akan memasok baterai kepada Subaru dari pabrik mereka di prefektur Osaka mulai tahun bisnis 2027. Total investasinya sebesar 463 miliar yen dan menargetkan kapasitas produksi tahunan sebesar 16 GWh dari pabrik Gunma pada 2030, sementara pabrik Osaka berkapasitas 5 GWh.
Panasonic juga akan membuat baterai EV di pabrik Suminoe dan Kaizuka di Osaka untuk Mazda mulai 2027 dan seterusnya.
Pilihan Editor: Paus Fransiskus Naik Kijang Innova Zenix di Indonesia, Begini Respons Toyota
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto