Astra Otopower berkerjasama dengan PT PP Sinergi Banjaratma sebagai pengelola Rest Area Heritage KM 260 B Banjaratma meluncurkan dua unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). (Foto: Astra Otopower)
GOOTO.COM, Jakarta - Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk., Hamdhani D Salim mengatakan bahwa untuk bisa mendorong maraknya penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, perlu adanya penambahan infrastruktur pengisian daya berbasis baterai.
Hamdhani mengatakan bahwa keterbatasan infrastruktur pengisian daya ini disebabkan tingginya biaya pembangunan stasiun pengisian daya. Sementara itu, tingkat pemanfaatan oleh konsumen di Indonesia terbilang masih rendah.
"Tantangan lainnya datang dari sisi regulasi, seperti proses perizinan dan kebijakan harga listrik yang perlu disesuaikan untuk mendukung keberlanjutan usaha stasiun pengisian daya," kata dia, dikutip dari Tempo.co hari ini, Senin, 9 September 2024.
Hamdhani menilai tantangan ini masih wajar karena adopsi teknologi kendaraan listrik di Tanah Air masih dalam tahap awal. Dirinya meyakini bahwa industri kendaraan listrik akan bertumbuh lebih pesat jika ada perbaikan di berbagai aspek.
"Kita semua tahu bahwa teknologi ini masih baru bagi semua orang di seluruh dunia. Era elektrifikasi masih di tahap awal, sehingga wajar jika di Indonesia kita menghadapi situasi yang sama, di mana masih ada banyak hal yang perlu ditingkatkan," tutup dia.
Pilihan Editor: Sejarah Baru, 2 Pembalap Indonesia Naik Podium di WorldSSP300 Prancis 2024
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto