Pasar Oli Shell di Industri Pertambangan Masih Banyak di Batu Bara, Mineral Mulai Naik
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Rafif Rahedian
Kamis, 12 September 2024 12:00 WIB
Shell Indonesia meresmikan perluasan Marunda Lubricants Oil Blending Plant (LOBP), di Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 11 November 2022. Melalui perluasan ini, kapasitas produksi pelumas bakal ditingkatkan dari 136 juta liter menjadi 300 juta liter per tahun. TEMPO/Riri Rahayu
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Vice President Marketing Lubricant Shell Indonesia, Arie Satyanggoro mengatakan bahwa distribusi pemasaran pelumas Shell di industri tambang masih didominasi sektor batu bara. Namun, belakangan ini Arie mengungkapkan bahwa sektor mineral pun sudah mulai mengalami peningkatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi kalau kita bicara industri pertambangan di Indonesia itu tentu saja paling besar adalah coal atau batu bara. Sekarang ini juga sudah mulai banyak masuk investasi ke mineral, nikel dan sebagainya," kata Arie 

"Pemerintah itu sudah mulai mendukung hilirisasi, jadi kalau selama ini pertambangan kita adalah hulunya, sedangkan pemerintah sudah mulai menggalakkan hilirisasi," tambah dia saat ditemui di arena pameran IEE Series 2024 di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 11 September 2024.

Menurut Arie, setelah hilirisasi ini digalakkan pemerintah, pihaknya berharap bisa bersiap untuk melayani operasional dari konsumennya. Dia juga menyebut saat ini Shell sudah mendistribusikan produk pelumasnya ke 11 sektor pertambangan di Indonesia.

"Customer kami adalah mereka yang punya mesin dan memerlukan lubricant. Kami memastikan semua mesin yang beradu itu terlubrikasi dengan baik, makanya sektornya Shell itu sebenarnya banyak sekali," ujarnya.

Terkait strategi di industri pertambangan, Arie mengatakan bahwa Shell memerlukan dua inovasi. Pertama adalah inovasi produk dan inovasi digital. Pada inovasi produk, Shell menggunakan base oil yang berbeda dengan aditif yang juga berbeda, agar bisa menghasilkan kinerja yang lebik baik.

"Inovasi kedua adalah inovasi secara digital. Kami bicara mesin yang jauh lebih efisien, maka penggunaan energinya juga jauh lebih efisien, artinya karbon yang dihasilkan oleh industri akan semakin kecil," ujar dia.

Pilihan Editor: FDR Rilis Ban Baru di FDR Day 2024 Sidoarjo

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi