Indonesia Butuh EV Center untuk Dorong Minat Masyarakat Terhadap Kendaraan Listrik
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Rafif Rahedian
Jumat, 13 September 2024 18:00 WIB
PT PLN (Persero) mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia melalui penyediaan layanan infrastruktur charging station. Dok. PLN
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan bahwa Indonesia perlu membangun pusat kendaraan listrik atau EV Center di kota-kota besar. Tujuannya agar masyarakat bisa lebih mudah mengakses informasi terkait teknologi kendaraan listrik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Lokasi strategis di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan akan membantu menarik perhatian masyarakat dan mempromosikan inovasi yang mungkin dapat mengubah kesadaran masyarakat yang masih rendah tentang manfaat EV, yang juga dapat menghambat pencapaian target," kata Yannes, dikutip dari Antara hari ini, Jumat, 13 September 2024.

Kendati demikian, Yannes mengungkapkan bahwa EV Center ini jangan hanya untuk ruang pamer, tetapi juga menjadi sarana edukasi untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya transisi menuju penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan.

"Dengan adanya ruang edukasi dan hiburan, pusat ini berpotensi menarik segmen anak muda yang tertarik pada inovasi teknologi dan kendaraan ramah lingkungan," ucapnya.

Yannes menilai pembangunan EV Center di kota-kota besar bisa mendukung upaya peningkatan adopsi kendaraan listrik dan menghadirkan peluang ekonomi di kota tersebut.

Dia juga menilai harus ada keselarasan upaya untuk mendorong peningkatan penggunaan kendaraan listrik dengan penanganan tantangan-tantangan dalam proses adopsi ini.

"Infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik di beberapa kota belum memadai, sehingga dapat menghambat perkembangan lebih lanjut. Jadi, seyogianya berjalan paralel dengan percepatan pembangunan infrastruktur charging EV," ujar Yannes.

Edukasi terkait kendaraan elektrifikasi diperlukan karena masih banyak masyarakat Indonesia yang belum familier dengan teknologi elektrifikasi.

Kemudian, masih banyak juga masyarakat yang mengkhawatirkan daya tempuh kendaraan listrik, ketahanan baterai, dan ketersediaan sarana pengisian daya.

"Penggunaan EV juga memerlukan pemahaman tentang keselamatan, baik dari segi pengisian daya maupun cara berkendara yang berbeda, karena instant torque yang dimiliki EV. Edukasi ini akan membuat pengguna lebih siap dan aman dalam bertransisi," kata Yannes.

Pilihan Editor: Tim Moto2 Preicanos Pecat Bo Bendsneyder, Salahkan Pertamina

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi