Truk yang melintang di jalan raya Teuku Umar, Tangerang, Banten, Selasa (4/3). Truk yang membawa batu apung tersebut terguling setelah mengalami pecah ban. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
GOOTO.COM, Jakarta - Kendaraan niaga seperti bus dan truk sering mengalami pecah ban saat melaju di jalan tol. Kelebihan muatan serta kondisi ban yang sudah tidak prima, kerap menjadi penyebabnya.
Seperti yang dialami sebuah truk bak terbuka bermuatan ratusan ekor ayam mengalami kecelakaan tunggal akibat pecah ban, Sabtu, 14 September alalu. Truk tersebut terguling dan melintang di tol Jombang - Mojokerto, KM 685 +500 A.
Ahmad Juweni, National Sales Manager TBR (Truck & Bus Radial) PT. Hankook Tire Sales Indonesia, menyorot pentingnya langkah-langkah pencegahan untuk meningkatkan keselamatan berkendara.
Menurutnya, pecah ban bukan hanya masalah teknis, tetapi juga merupakan isu keselamatan yang bisa berdampak luas, karena ketika ban meledak di tengah perjalanan, risiko kecelakaan yang melibatkan kendaraan lain meningkat secara signifikan.
Berikut beberapa langkah mengantisipasi pecah ban bagi kendaraan niaga di jalan tol:
1. Sesuaikan beban muatan
Beban muatan yang melebihi kapasitas sering kali menjadi penyebab utama pecah ban di jalan tol. Ahmad menjelaskan bahwa setiap ban memiliki spesifikasi tertentu untuk menopang beban maksimal. Muatan yang melebihi spesifikasi akan meningkatkan risiko kerusakan hingga pecah ban.
2. Periksa tekanan angin
Tekanan angin yang tidak sesuai muatan akan menurunkan performa ban dan menyebabkan kerusakan. Kekurangan tekanan angin dapat mengakibatkan defleksi berlebih, yaitu kondisi di mana dinding samping ban menekuk atau melengkung secara berlebihan saat berkendara. Hal ini menghasilkan panas yang berlebih dan melemahkan lapisan ban, sehingga meningkatkan risiko pecah.
Perbedaan tekanan angin pada ban ganda juga berbahaya. Ban dengan tekanan lebih rendah akan mengalami gesekan berlebih dan cepat aus, sementara ban dengan tekanan lebih tinggi dapat pecah akibat beban yang tidak merata.
3. Lakukan perawatan rutin
Kurangnya perawatan ban dapat meningkatkan risiko pecah ban di jalan. Sebelum perjalanan, pengemudi disarankan untuk memeriksa kondisi telapak ban secara rutin.
Bersihkan kerikil atau batu kecil yang tersangkut di permukaan ban, karena jika dibiarkan, benda tersebut dapat menembus dan merusak telapak ban, sehingga memperbesar risiko pecah.
4. Jaga kecepatan berkendara
Kebiasaan mengemudi dengan kecepatan tinggi secara konstan juga meningkatkan risiko potensi menabrak dan melindas objek tajam di jalan tol, sehingga memicu pecah ban.
Selanjutnya, Hankook Tire juga memberikan langkah darurat yang dapat dilakukan jika sewaktu-waktu kendaraan niaga mengalami pecah ban di jalan tol:
a. Tetap tenang dan tidak menginjak rem sekaligus
Pertama, usahakan jangan panik dan tetap tenang agar pengendara bisa tetap konsentrasi.
“Jangan menginjak rem sekaligus saat kondisi ban pecah, karena beban kendaraan akan bertumpu pada ban yang pecah. Hal ini dapat berakibat fatal karena berkurangnya daya cengkeram dan mengakibatkan kendaraan kehilangan kendali atau tergelincir,” jelas Ahmad.
b. Kendalikan setir dan nyalakan lampu hazard
Kedua, pegang kendali setir dengan posisi tangan di arah jarum jam 3 dan 9. Kemudian, secara perlahan arahkan kendaraan ke bahu jalan tol.
Ahmad menambahkan, “Segera nyalakan lampu hazard untuk memberikan tanda bagi pengemudi lain bahwa kendaraan anda mengalami gangguan, sehingga mereka akan menjaga jarak aman.” ujarnya.
c. Hindari manuver berlawanan arah
Terakhir, jangan membelokkan kemudi ke arah yang berlawanan dari posisi ban yang pecah, karena dapat menyebabkan kendaraan terguling. Saat ban belakang pecah, biasanya lebih mudah dikendalikan dibandingkan dengan pecah ban depan. Karena ban depan yang masih berfungsi tetap menjadi tumpuan arah kemudi.
Pilihan Editor: Hasil Sprint Race MotoGP Emilia Romagna: Bagnaia Juara, Marc Marquez Nyaris Podium
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto