Strategi Toyota Turunkan Emisi Karbon di Industri Otomotif Indonesia
Reporter: Erwan Hartawan
Editor: Rafif Rahedian
Rabu, 25 September 2024 08:00 WIB
Logo Toyota terlihat pada mobil hybrid Prius psds acara North American International Auto Show di Detroit, Michigan, AS (9/1). REUTERS/Mike Cassese
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, JakartaAstra melalui Astra 2030 Sustainability Aspirations berkomitmen membangun bisnis yang berkelanjutan dengan memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Langkah itu senada dengan tujuan transisi menuju green economy.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Demi mewujudkan keberlanjutan, Astra mengimplementasi triple-P strategic, yang terdiri dari Portofolio, People, dan Public Contribution. Portofolio tersebut diklaim memastikan setiap sektor berkontribusi terhadap keseluruhan nilai perusahaan, untuk bisa bertahan di tengah perubahan pasar.

Toyota Astra Motor juga telah berkomitmen pada netralitas karbon. Produsen mobil asal Jepang tersebut secara global berkontribusi terhadap penurunan emisi karbon melalui Toyota Environmental Challenge 2050.

"Untuk saat ini di tahun 2024 kita coba canangkan, kita coba gaungkan pertama kali pada saat GIIAS 2024 dengan tagline beyond zero. Beyond zero ini adalah merupakan langkah komprehensif Toyota untuk menuju netralitas karbon melalui perwujudan mobilitas ramah lingkungan yang diimplementasikan saat ini dengan Toyota multiplay strategic," kata Marketing Planning Deputy General Manager PT Toyota Astra Motor, Resha Kusuma Atmaja, di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa, 26 September 2024.

Resha mengatakan, ada tiga cara untuk mengurangi netralitas karbon. "Aktivitas pengurangan karbon secara kolektif, yang kedua pengembangan berbagai teknologi kendaraan ramah lingkungan, dan pengembangan elektrifikasi beserta ekosistemnya," imbuhnya.

Dia kemudian menjelaskan strategi multi pathway Toyota yang berorientasi pada konsumen dengan aksi nyata berupa pengurangan emisi karbon secara kolektif, pengembangan teknologi kendaraan ramah lingkungan, serta pengembangan elektrifikasi beserta ekosistemnya.

"Mungkin saat ini strateginya bukan hanya baterai electric vehicle, karena juga dalam menurunkan karbon itu banyak teknologi yang bisa dipakai, kalau multi pathway itu ada hybrid, ada electric vehicle, ada fuel vehicle, ada juga flex fuel vehicle dia itu yang saat ini kami jalankan," sambung Resha.

Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan keynote speech, mengatakan bahwa pemerintah Indonesia terus mendorong pemakaian kendaraan berbasis listrik dan berbasis baterai. Hal itu diharapkan dapat meningkat pada 2035.

"Pemerintah juga mendorong dan mempercepat infrastruktur kendaraan bermotor listrik dan dalam kebijakan pembangunan transportasi, digitalisasi dan penerapan transportasi hijau menjadi penting," tutup dia dalam kesempatan yang sama.

Pilihan Editor: Auto2000 Bicara Kondisi Penjualan Mobil yang Tengah Lesu, Mobil Mewah Justru Naik

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi