55.000 Pekerjaan Hilang Akibat Masifnya Kendaraan Listrik Cina
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Rafif Rahedian
Rabu, 25 September 2024 11:00 WIB
Pekerja memasangkan jok mobil saat menyelesaikan pembuatan Jeep Grand Cherokee L 2021 di Pabrik Mack di Kompleks Perakitan Detroit, Detroit, Michigan, 10 Juni 2021. REUTERS/Rebecca Cook
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Penasihat ekonomi utama Gedung Putih, Lael Brainard akan memaparkan pendekatan luas pemerintahan Joe Biden untuk melindungi sektor otomotif AS dari serbuan kendaraan listrik Cina. Serbuan EV (electric vehicle) dianggap sebagai tindakan perdaganan Cina yang tidak adil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Cina membanjiri pasar global dengan gelombang ekspor mobil pada saat pasar mengalami kelebihan kapasitas. Kami telah melihat strategi ini sebelumnya dalam guncangan Cina pada awal tahun 2000-an yang merugikan komunitas manufaktur kita," kata Brainard, dikutip dari Reuters hari ini, Rabu, 25 September 2024.

"Pemerintah bertekad menghindari guncangan kedua dari Tiongkok, yang berarti menerapkan berbagai tindakan pengamanan sebelum membanjirnya mobil Tiongkok yang harganya murah, yang dapat melemahkan kemampuan sektor otomotif AS untuk bersaing di panggung global," ujarnya menambahkan.

Brainard menuturkan bahwa wilayah metro Detroit kehilangan lebih dari 55.000 pekerjaan manufaktur akibat persaingan impor dari Cina sejak 2001. Relatif sedikit mobil dan truk buatan Cina yang diimpor ke Amerika Serikat.

Departemen Perdagangan AS telah mengusulkan larangan perangakat lunak dan perangkat keras utama Cina pada kendaraan yang beroperasi di jalan raya Amerika. Ini menyangkut masalah keamanan yang bisa ditimbulkan dari software dan hardware buatan Cina, serta menjadi langkah efektif yang melarang hampir semua mobil Tiongkok memasuki pasar AS.

"Orang Amerika boleh mengendarai mobil apa pun yang mereka pilih, bertenaga bensin, hibrida, atau listrik. Namun, jika mereka memilih mengendarai EV, kami ingin mobil itu dibuat di Amerika, bukan di Cina," ujar Brainard.

Cina dapat mendominasi produksi otomotif di masa depan. Awal bulan ini, pemerintahan Biden menerapkan tarif tinggi pada impor Tiongkok, termasuk bea masuk 100 persen pada kendaraan listrik, untuk meningkatkan perlindungan bagi industri strategis dari praktik industri yang dikendalikan Tiongkok.

"Agar perusahaan mau berinvestasi dalam desain dan model inovatif baru di Amerika, mereka perlu yakin bahwa investasi mereka tidak akan tergerus oleh mobil dari Cina yang harganya jauh lebih murah," ucap Brainard.

Brainard juga mengungkapkan bahwa Gedung Putih memastikan bahwa produsen mobil Cina tidak dapat mendirikan pabrik di Meksiko untuk menghindari tarif tinggi. 

"Kelebihan Kapasitas kendaraan listrik di Tiongkok akan menjadi area fokus utama saat kita mengamati tinjauan jangka menengah perjanjian perdagangan AS-Meksiko-Kanada pada tahun 2026," katanya memungkasi.

Pilihan Editor: Sirkuit Mandalika Diprediksi Akan Basah, Tiket Baru Laku 45 Persen

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi