Ilustrasi mesin mobil. matthews-northcarolina.olx.com
GOOTO.COM, Jakarta - Para pemilik mobil perlu memahami bahwa proses turun mesin bukan hanya sekadar perbaikan besar. Proses ini turut membawa sejumlah dampak lanjutan jika penanganannya dilakukan dengan sembarangan dan tidak sesuai pabrikan.
Proses turun mesin sendiri adalah tindakan teknis yang melibatkan pembongkaran bagian inti dari mesin mobil untuk diperiksa, diperbaiki, dan diganti. Hasil turun mesin bisa tidak sesuai harapan jika dilakukan di bengkel tidak terpercaya.
Berikut dampak lanjutan jika mobil sudah pernah turun mesin, dilansir dari laman Auto2000 hari ini, Minggu, 6 Oktober 2024:
1. Kualitas Pengerjaan Tidak Terjamin
Pengerjaan turun mesin yang tidak berkualitas dan penggunaan alat seadanya bahkan spare part palus, tentu membuat hasil dan kualitas tidak terjamin.
2. Potensi Masalah Mesin yang Berulang
Mobil yang turun mesin harus ditangani dengan hati-hati. Jika perbaikan dilakukan dengan sembarangan, potensi masalah mesin berulang sangat mungkin terjadi. Hal ini tentu bisa memperparah kerusakan, sehingga pemilik harus melakukan perbaikan tambahan.
3. Garansi Hilang
Jika perbaikan atau turun mesin tidak dilakukan di bengkel resmi, tentu hal itu bisa saja menggugurkan garansi atau warranty mobil jika masih berlaku.
4. Nilai Jual Mobil Menurun
Mobil yang sudah turun mesin tentu berdampak pada nilai jual kembali yang menurun. Nilai jual cenderung rendah jika perbaikan dilakukan di bengkel yang pengerjaannya asal dan menggunakan spare part palsu. Pembeli akan merasa ragu untuk membeli mobil yang sudah turun mesin.
5. Risiko Penggunaan Alat yang Tidak Memadai
Jika turun mesin menggunakan peralatan yang tidak lengkap, maka banyak yang dikorbankan, termasuk potensi kerusakan tambahan yang bisa lebih parah.
Pilihan Editor: Hasil Sprint Race MotoGP Jepang: Bagnaia Juara, Pedro Acosta Jatuh Saat Memimpin
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto