Kendaraan Bermotor Malah Bikin Beban Pemerintah Bertambah
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Rafif Rahedian
Jumat, 11 Oktober 2024 15:00 WIB
Kendaraan melintas di Jalan Bulevar, Summarecon, Bekasi, 19 Juli 2024. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seluruh kendaraan bermotor di Indonesia wajib ikut asuransi third party liability (TPL) mulai Januari 2025. TEMPO/Fajar Januarta
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Eks tenaga ahli Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Bidang Kelistrikan, Sripeni Inten Cahyani mengatakan bahwa penggunaan kendaraan bermotor yang semakin banyak justru malah menambah beban pemerintah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Sripeni, pemerintah harus mengeluarkan kompensasi Rp 3.000 untuk satu liter bahan bakar kendaraan. Angka itu belum termasuk dalam perhitungan minyak dan gas yang diimpor Indonesia.

"Berapa yang harus diimpor karena sumur-sumur minyak dan gas, sementara di Indonesia ini lebih banyak adalah sumur gas. Kita itu eksportir gas dalam bentuk Liquefied Natural Gas (LNG)," kata Sripeni, dikutip dari Tempo.co hari ini, Jumat, 11 Oktober 2024.

Sripeni menuturkan bahwa bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini didapatkan berasal dari hasil produksi di Indonesia. Namun, jumlah kebutuhan minyak untuk negara justru lebih banyak diimpor dari luar negeri.

"Jadi itulah sebabnya, maka sepertiga dari kebutuhan BBM nasional itu adalah dari produksi dan dua per tiganya impor. Bayangkan betapa neraca perdagangan kita terekspos dari situ," ujarnya.

Sripeni menuturkan bahwa tingkat pertumbuhan penggunaan sepeda motor di Indonesia lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi negara. Berdasarkan perhitungan secara variabel, pengguna sepeda motor mencapai 140 juta orang dari total penduduk di Indonesia sebanyak 292 juta jiwa.

"Jadi bisa diperhatikan, sekitar 8 persen pernah terjadi pertumbuhan penggunaan sepeda motor di Indonesia. Dan kalau dilihat, itu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi," ucap Sripeni.

Dia juga menuturkan bahwa saat ini satu kepala keluarga bisa memiliki beberapa kendaraan bermotor. Sripeni mengatakan bahwa kemungkinan besar setiap keluarga memiliki lebih dari dua kendaraan bermotor.

"Padahal kalau kita lihat ke dalam, setiap keluarga bahkan ada yang punya dua, ada yang punya tiga, bahkan satu per satu, empat orang di dalam keluarga masing-masing punya kendaraan, punya sepeda motor," kata dia.

Pilihan Editor: Harga Chery Tiggo 8 Diumumkan, Dijual Mulai Rp 349,5 Juta

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi