DS E-Tense Performance dipamerkan dalam Paris Auto Show 2022 di Paris, Perancis, 17 Oktober 2022. REUTERS/Stephane Mahe
GOOTO.COM, Jakarta - Produsen mobil Cina dan Eropa saling bersaing dalam ajang Paris Auto Show 2024, di tengah ketegangan yang meningkat menjelang penetapan tarif impor bagi mobil listrik Cina oleh Uni Eropa.
Produsen mobil Eropa perlu membuktikan bahwa mereka masih mampu bersaing dari merek-merek Cina. Sementara itu, produsen mobil Cina berusaha mendapatkan tempat di pasar yang kompetitif.
"Pasar kendaraan listrik Eropa membutuhkan lebih banyak edukasi positif, karena kepercayaannya rendah. Masalahnya adalah haga yang tinggi, dan Uni Eropa sekarang mengenakan tarif," kata Wakil Presiden Eksekutif BYD Stella Li, dikutip dari laman Reuters hari ini, Selasa, 15 Oktober 2024.
"Siapa yang membayarnya? konsumen. Jadi, hal ini membuat orang sangat khawatir. Hal ini akan membuat orang miskin tidak mau membeli," ucap Li melanjutkan.
Sembilan merek Cina, termasuk BYD dan Leapmotor akan memperkenalkan model terbaru di ajang Paris Auto Show tahun ini. Jumlah tersebut sama dengan tahun 2022 ketika merek-merek Cina mewakili hampir setengah dari merek yang hadir di pameran.
Awal bulan ini, negara-negara anggota Uni Eropa mendukung bea masuk atas kendaraan listrik buatan Cina hingga 45 persen, akibat ada dugaan subsidi tidak adil dari Pemerintah Tiongkok. Pemerintah Cina pun membantah adanya persaingan tidak adil dan telah mengecam akan mengambil tindakan balasan.
Pilihan Editor: Tips Atasi Masalah Setang Motor Bengkok agar Tetap Aman Dijalan
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto