Ini Pertimbangan Mazda Tambah Dealer Baru di Tengah Lesunya Pasar Otomotif
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Rafif Rahedian
Selasa, 15 Oktober 2024 17:00 WIB
Mazda memperkenalkan edisi terbaru SUV CX-60 Pro (2.5L AWD) pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis 18 Juli 2024. Mazda CX-60 Pro tersedia dalam pilihan warna, yakni Soul Red Crystal Metallic, Machine Grey Metallic, Platinum Quartz Metallic, Deep Crystal Blue Mica, dan Jet Black Mica. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Mazda Indonesia meresmikan dealer baru di bilangan Fatmawati, Jakarta Selatan, bekerja sama dengan Sun Motor Jakarta. Pembukaan dealer baru ini dilakukan untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta Selatan yang tertarik membeli mobil baru Mazda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, untuk bisa membuka dealer baru, perlu ada pertimbangan dari berbagai faktor, mengingat pasar otomotif saat ini sedang lesu. Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan Mazda adalah melihat potensi pasar di wilayah didirikannya dealer ini.

"Pada waktu kami membuka dealer itu, kami menghitung primary market area-nya. Kemudian, ada beberapa yang mungkin standar segmentasi dari masyarakatnya di daerah itu seperti apa," kata Chief Operating Officer (COO) PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) Ricky Thio saat ditemui saat acara Grand Opening Mazda Fatmawati pada hari ini, Selasa, 15 Oktober 2024.

Selain itu, Mazda juga perlu mempertimbangkan tingkat produktivitas dari penjualan dan layanan bengkel pada dealer baru ini. Sebab, kedua hal itu yang mendorong pertumbuhan sebuah dealer. 

"Kami akan memastikan dari visi produktivitas bengkel, produktivitas jualannya. Jualan lebih simpel karena bisa tampak, bisa pameran, tapi kalau bengkel saya mau pastikan produktivitasnya ini cukup tinggi, sehingga absorption ratio atau kebutuhan atau profit dari bengkel ini bisa maksimal," ujar Ricky.

Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Sun Motor Jakarta Nugroho. Menurut dia, Sun Motor tidak masalah mendirikan dealer baru meskipun pasar otomotif Tanah Air masih lesu. Sebab, Nugroho melihat ada potensi peningkatan pasar ke depannya, khususnya untuk kendaraan roda empat.

"Bagi Sun Motor, karena kami sudah di bidang otomotif ini sejak tahun 1980-an atau sekitar 40 tahunan, kami sudah mengalami baik naik-turunnya industri otomotif. Kami menilai density-density untuk kendaraan roda empat di Indonesia ini masih sangat rendah, jadi potensi untuk naik itu masih ada," ucap dia.

Nugroho tidak memungkiri bahwa kondisi ekonomi di Indonesia saat ini masih belum stabil. Hal tersebut juga dinilai bisa berdampak terhadap penjualan mobil di Tanah Air.

"Tahun ini mungkin penjualan akan turun, tapi kami juga tahu ekspansi, selama ekspansi didukung, kami juga persiapkan untuk di tahun-tahun ke depan," kata Nugroho memungkasi.

Pilihan Editor: Tips Atasi Masalah Setang Motor Bengkok agar Tetap Aman Dijalan

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi