Mengenal Inreyen pada Motor Baru dan Cara Melakukannya
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Rafif Rahedian
Kamis, 17 Oktober 2024 09:00 WIB
Motor baru MForce di Jakarta Fair 2024. (Gooto/Erwan Hartawan)
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Inreyen atau break-in merupakan proses adaptasi atau penyesuaian komponen-komponen kendaraan. Masa inreyen pada motor baru perlu dilakukan untuk memaksimalkan performa dan menjaga kondisi komponen-komponen kendaraan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski sekarang teknologi terus berkembang, namun melakukan inreyen ketika motor baru diantar ke konsumen itu perlu dilakukan. Hal ini bertujuan mengoptimalkan kinerja seluruh komponen sehingga tidak ada kendala ketika digunakan.

"Untuk setiap motor baru tentunya akan dites dan diuji terlebih dahulu sebelum diantar ke konsumen. Namun, alangkah lebih baiknya konsumen juga melakukan inreyen untuk memaksimalkan performa dan mencegah terjadinya kerusakan komponen," kata Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati (Wahana Honda) Wahyu Budi dalam siaran pers yang diterima Gooto hari ini, Kamis, 17 Oktober 2024.

Selain melakukan inreyen, konsumen juga disarankan bisa segera beradaptasi dengan motor baru, baik dari posisi berkendara, handling, pengereman, hingga membuka tuas gas. Tujuannya adalah meminimalisir risiko kecelakaan di jalan raya.

"Beradaptasi dengan motor baru terkadang memakan waktu lebih bagi konsumen. Tapi hal ini harus tetap dilakukan," ujarnya Wahyu.

Berikut cara melakukan inreyen pada motor baru:

1. Kecepatan Kendaraan Stabil

Konsumen disarankan tidak memacu motor barunya dengan maksimal ketika digunakan selama 500 km pertama dengan kecepatan maksimal 50 km per jam. Putaran mesin atau rpm juga disarankan tidak terlalu tinggi di masa inreyen sehingga komponen mesin akan tetap terjaga.

2. Hindari Berkendara Ekstrem

Untuk motor baru, tidak disarankan melakukan rem mendadak di kondisi apapun. Pada 500 km pertama, daya cengkeram ban juga mengalami adaptasi sehingga sangat berbahaya apabila melaju di jalanan basah atau licin.

3. Jangan Mengangkut Beban Berlebih

Di masa inreyen, konsumen disarankan untuk tidak membawa barang yang melebihi batas berat agar usia komponen tidak berkurang. Bobot maksimal yang bisa diangkut motor ini bisa dilihat di buku panduan pemilik.

4. Ganti Oli Berkala

Konsumen wajib melakukan penggantian oli setelah menempuh jarak 1.000 kilometer. Tujuannya untuk membersihkan komponen dari serpihan logam hasil gesekan, sehingga tidak ada penggumpalan partikel sisa di dalam mesin.

5. Patuhi Panduan di Buku Pedoman

Dengan mengikuti panduan dari buku pedoman pemilik, kondisi komponen motor akan lebih baik dan tahan lama. Tentunya ini didukung juga dengan cara berkendara konsumen yang tidak agresif.

Pilihan Editor: Jangan Kelamaan di Rest Area, Kartu e-Toll Ternyata Bisa Kedaluwarsa

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi