GOOTO.COM, Jakarta - Pabrik baterai Mercedes-Benz yang berlokasi di Kuppenheim, Jerman dapat mengolah lebih dari 96 persen bahan baku pembuatan baterai. Bahan yang mencakup litium, nikel, dan kobalt ini didaur ulang dan bisa digunakan untuk memproduksi 50.000 modul baterai baru setiap tahunnya.

Melansir laman Carscoops hari ini, Rabu, 23 Oktober 2024, Mercedes-Benz telah mengadopsi proses hidrometalurgi di pabrik yang mendaur ulang bahan aktif yang membentuk elektroda sel baterai. Bahan-bahan ini diekstrasi secara individual dalam proses kimia multi-tahap.

Fasilitas ini juga mencabik-cabik modul baterai dan dapat memilah serta memisahkan plastik, tembaga, alumunium, dan besi. Dengan demikian, Mercedes bisa membangun mobil dengan cara yang berkelanjutan.

"Sebagai pelopor dalam rekayasa otomotif, pabrik daur ulang baterai mekanik-hidrometalurgi terpadu pertama di Eropa menandai tonggak penting menuju peningkatan keberlanjutan bahan baku," kata Ketua Dewan Manajemen Mercedes-Benz Group AG, Ola Kallenius.

Proses daur ulang bahan baku baterai ini ditenagai oleh 100 persen listrik hijau, yang sebagian besar dihasilkan dari panel surya di atap pabrik. Menurut Mercedes, pabrik tersebut memiliki kapasitas tahunan sebesar 2.500 ton.

Mercedes-Benz ingin menghemat sumber daya sebanyak mungkin dan sudah menawarkan baterai rekondisi sebagai suku cadang untuk semua kendaraan listriknya. Mercedes-Benz Energy juga menawarkan opsi penyimpanan baterai berskala besar yang dapat menggunakan kembali paket baterai lama yang tidak lagi sesuai untuk penggunaan kendaraan. 

Pilihan Editor: Hasil MotoGP Australia: Kalahkan Jorge Martin dan Bagnaia, Marc Marquez Juara

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto