Penjualan Mobil Listrik Nasional Turun di September 2024, Hyundai Bilang Begini
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Rafif Rahedian
Sabtu, 26 Oktober 2024 09:00 WIB
Hyundai Kona Electric. (Gooto/Dicky Kurniawan)
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto memberi tanggapan terkait lesunya pasar mobil listrik di Indonesia pada bulan September 2024. Frans menilai merupakan disruptif inovasi, mengingat kendaraan listrik merupakan pasar baru di Tanah Air.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kalau kita ikuti teori inovasi, sebetulnya ini disruptif teknologi. Kalau disruptif teknologi, untuk orang-orang yang mau mencobanya itu besarannya paling satu persen, tapi di level mature-nya mungkin 40-50 persen,” kata Frans saat ditemui di Jakarta, Kamis, 24 Oktober 2024.

Menurut Frans, jika level maturitas tersebut berada di bawah, ini menandakan bahwa masyarakat kurang tertarik untuk mengeluarkan uang yang banyak pada barang yang secara fungsi tidak begitu diperlukan. 

“Tetapi, kalau dia sudah pakai, muncul worth of note, bagus dan lain sebagainya, level itu akan naik,” ucapnya.

Selain itu, lesunya pasar kendaraan listrik di Indonesia juga tidak bisa dilihat dari sisi mikro atau persaingan pasar saja. Frans menilai kondisi pasar tersebut juga harus dilihat secara makro.

“Kita sama-sama tahu kalau yang kena itu segmen menengah. Segmen menengah itu ada yang masih di bawah dan ada yang menengah naik ke atas,” katanya.

“Segmen menengah yang turun ke bawah mungkin sudah ter-fullfill sekarang kebutuhannya. Tapi, menengah ke atas kami rasa masih bisa kami garap,” ucap Frans menambahkan.

Frans menuturkan saat ini pasar masih menunggu kebijakan dari pemerintahan baru di bawah kepemimpina Presiden Prabowo Subianto, khususnya di dua bulan terakhir tahun ini. Terlebih, saat ini masih ada insentif untuk mobil listrik yang masih berlaku hingga penghujung tahun ini.

“Berarti ada pembaruan di awal 2025. Jadi sebagai pegangan kami untuk meningkatkan pasar, apakah akan lanjut (insentif BEV), atau bahkan nanti ada insentif mobil hybrid, nah, itu yang akan kami lihat,” kata Frans memungkasi.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada September 2024, penjualan wholesales mobil listrik tercatat sebanyak 4.330 unit, turun 18,1 persen dari bulan sebelumnya yang sebanyak 5.331 unit. Sementara itu, penjualan mobil hybrid tercatat sebanyak 5.521 unit dari 6.186 di bulan Agustus, atau turun 10,7 persen.

Pilihan Editor: Usai Juara WorldSSP300, Aldi Satya Mahendra Promosi ke WorldSSP 2025

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi