Ilustrasi Busi Mobil. Sumber: daihatsu.co.id
GOOTO.COM, Jakarta - Busi merupakan salah satu komponen penting dalam mesin mobil yang berperan dalam proses pembakaran. Ada dua pilihan busi yang masih banyak pemilik kendaraan belum mengetahuinya, yakni busi panas dan busi dingin.
Melansir laman Auto2000 hari ini, Senin, 28 Oktober 2024, busi panas dirancang untuk lebih lambat melepaskan panas yang dihasilkan dalam proses pembakaran. Dengan kata lain, busi ini mempertahankan panas lebih lama sehingga suhunya tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Busi jenis ini memiliki insulator keramik yang lebih panjang, yang membuatnya lebih mampu menjaga panas lebih lama sebelum panas tersebut dilepaskan ke sistem pendingin. Busi panas bekerja optimal pada kondisi mesin yang tidak membutuhkan pembakaran berlebih atau saat mesin tidak dipaksa untuk bekerja dalam suhu ekstrem.
Sementara itu, busi dingin dirancang untuk lebihh cepat melepaskan panas dari proses pembakaran. Busi ini mampu menjaga suhu pembakaran pada tingkat yang lebih rendah, yang ideal untuk mesin performa tinggi atau mesin yang sering bekerja pada putaran tinggi, seperti mobil sport atau mobil yang digunakan untuk balapan.
Ciri khas busi dingin adalah insulator keramik yang lebih pendek, sehingga panas dari proses pembakaran lebih cepat terserap oleh sistem pendingin.
Simak 5 perbedaan busi panas dan busi dingin menurut Auto2000.
1. Beban Mesin
Busi panas cocok untuk mesin dengan beban berat dan dapat bertahan pada cuaca dingin. Sementara, busi dingin cocok untuk mesin yang menanggung beban ringan dan beroperasi dalam suhu udara yang relatif tinggi alias panas.
2. Waktu Pemanasan
Busi panas memiliki waktu pemanasan yang lebih cepat, artinya busi ini bisa lebih cepat mencapai suhu optimal. Sementara, busi dingin membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai suhu kerja.
3. Tipe Kendaraan
Busi panas cocok untuk kendaraan yang digunakan sehari-hari, terutama yang tidak memerlukan performa tinggi seperti sedan atau hatchback. Sementara, busi dingin atau sering disebut busi racing sering digunakan dalam balapan, contohnya pada mobil sport atau kendaraan untuk kompetisi otomotif tertentu yang memaksa suhu mesin hingga tinggi.
4. Risiko Kerusakan
Busi panas lebih unggul karena memiliki risiko pencemaran yang lebih rendah terhadap mesin. Sebaliknya, busi dingin lebih rentan terhadap pencemaran, yang dapat menyebabkan masalah performa dan efisiensi pada mesin.
5. Bentuk dan Kode Part
Dari segi fisik, ujung insolator busi panas lebih panjang dibandingkan busi dingin. Hal ini memungkinkan busi dingin lebih mudah dalam melepas panas. Selain itu, angka yang tertera di setiap kode part busi juga berbeda.
Busi dingin memiliki kode angka yang lebih besar sebagai tanda bahwa busi dingin lebih cepat dalam melepaskan panas.
Pilihan Editor: Hasil Sprint Race MotoGP Thailand: Enea Bastianini Juara, Marc Marquez Gagal Podium
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto