Daihatsu Rocky Hybrid pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis 18 Juli 2024. SUV tersebut hadir melalui varian tertingginya, yakni Premium G HEV 1.2 L. Mobil ini dilengkapi dengan teknologi e-Smart Hybrid dan dijual di pasar otomotif domestik di Jepang. TEMPO/Tony Hartawan
GOOTO.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut akan memberikan stimulis untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Salah satunya adalah dengan mengusulkan perpanjangan subsidi kendaraan listrik hingga pemberian insentif mobil hybrid.
Diketahui, pembelian kendaraan listrik memang diberikan insentif berupa Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) dan Pajak Penjualan Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) buat Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB). Dengan demikian, diharapkan kelas roda ekonomi kelas menengah bisa bergerak.
Airlangga juga menyebut kendaraan saat ini menjadi pilihan mobilitas masyarakat saat bekerja. Sehingga insentif pajak kendaraan sangat memegang peran penting.
“Insentif terkait PPN DTP itu adalah komponen yang sangat diperlukan oleh kelas menengah karena kendaraan dipakai masyarakat bermobilitas. Oleh karena itu kami akan usulkan untuk diperpanjang,” ujar dia dikutip dari Antara, Senin, 4 November 2024.
Meski begitu, ia mengaku semua tidaklah mudah karena dirinya harus membahas dengan Kementerian Keuangan guna menentukan waktu serta jumlah unit yang bisa mendapatkan insentif. Penyusunan berbagai Peraturan Pemerintah (PP) dan Perpres (Peraturan Presiden) terkait penerapan sejumlah insentif tersebut pada tahun depan pun masih dalam proses.
“Jadi, ini masih menunggu pembahasan dengan Menteri Keuangan karena seperti kemarin insentif pajak motor ada kuota,” ujarnya.
Sayangnya, Airlangga tidak menyampaikan apakah insentif mobil hybrid juga akan diberikan atau tidak. Namun Kementerian Perindustrian mengungkap mereka tengah melakukan usulan agar ada kemudahan bagi pelanggan di sektor tersebut.
“Sedang kami bahas insentif untuk sektor otomotif baik itu listrik, hybrid maupun ICE. Khusus buat ICE itu termasuk LCGC dan banyak lainnya,” tegas Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Berkat insentif, maka diharapkan sektor otomotif bisa membaik setelah mendapat tekanan sepanjang tahun. “Sektor otomotif sedang tidak baik-baik saja, terlihat dari penjualannya sudah menurun,” tambahnya kemudian.
Pilihan Editor: Honda dan McLaren Gelar Senna Sempre Jelang Balap F1 Brasil 2024
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto