Tampilan speedometer terbaru BMW X3. Sumber: motor1.com
GOOTO.COM, Jakarta - Para pemilik mobil mungkin penasaran mengapa angka yang tertera pada speedometer, sering kali jauh lebih tinggi dibandingkan batas kecepatan legal yang berlaku di jalan raya. Mungkin juga muncul pertanyaan, mengapa produsen mobil memasang angka yang melebihi batas aman itu.
Melansir laman resmi Suzuki Indonesia hari ini, Rabu, 6 November 2024, ada alasan teknis di balik perbedaan mencolok antara kemampuan mobil berdasarkan speedometer dan aturan berkendara yang sebenarnya. Melebihi batas kecepatan legal tentunya sangat tidak disarankan dan berbahaya.
Alasan pertama angka speedometer melebihi batas kecepatan legal adalah untuk memberikan margin keamanan bagian pengemudi. Angka pada speedometer yang lebih tinggi memungkinkan pengemudi untuk memperhitungkan berbagai faktor eksternal yang dapat memengaruhi kecepatan aktual kendaraan.
Faktor eksternal tersebut bisa berupa keausan ban, di mana alur ban akan semakin tipis dan diameter keseluruhan ban akan berkurang seiring berjalannya waktu. Hal tersebut bisa menyebabkan ketidaksesuaian antara pembacaan speedometer dengan kecepatan aktual mobil.
Kemudian, kondisi jalan juga dapat memengaruhi akurasi speedometer. Menaiki tanjakan atau melawan angin kencang dapat membuat mobil bekerja lebih keras dan kecepatan aktualnya menjadi lebih rendah daripada yang ditunjukkan speedometer.
Reaksi pengemudi juga menjadi pertimbangan, di mana angka speedometer yang lebih tinggi memberikan sedikit ruang bagi pengemudi untuk bereaksi terhadap situasi darurat, sebelum akhirnya harus melakukan pengereman mendadak.
Alasan kedua adalah terkait perlindungan mesin. Speedometer ini bisa menjadi alat bantu untuk mencegah over-revving pada mesin. Over-revving ini terjadi ketika mesin mobil dipaksa bekerja melebihi batas putaran normalnya, hingga menyebabkan kerusakan internal komponen mesin seperti piston, ring piston, dan bearing.
Batas maksimum yang lebih tinggi pada speedometer dapat memberikan peringatan kepada pengemudi ketika mereka mendekati batas aman putaran mesin. Dengan demikian, pengemudi bisa menjaga mesin tetap awet dan terhindar dari kerusakan yang merogoh kocek mahal.
Pilihan Editor: Prabowo Geram Indonesia Tidak Bisa Bikin Mobil dan Motor Sendiri
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto