VinFast VF5 di Indonesia International Motor Show, Jakarta, 15 Februari 2024. TEMPO/Dimas Pressetyo
GOOTO.COM, Jakarta - Produsen kendaraan listrik asal Vietnam, VinFast mendapatkan suntikan dana segar sebesar 85 triliun dong atau sekitar Rp 52 triliun dari perusahaan induknya, Vingroup pada 2026. Suntikan dana ini diberikan setelah VinFast melaporkan peningkatan kerugian karena permintaan yang turun dan tantangan di sektor EV.
Disitat dari laman Reuters hari ini, Rabu, 13 November 2024, dari total pendanaan baru itu, sekitar 50 triliun dong atau setara Rp 31 triliun didapatkan dari pendiri VinFast, Pham Nhat Vuong. Vingroup, sebagai salah satu konglomerat terbesar di Vietnam, meminjam hingga Rp 21 triliun kepada VinFast pada akhir tahun 2026.
Selain itu, Vingroup juga akan mengubah semua pinjaman yang ada kepada VinFast menjadi saham preferen dengan hak dividen. Vuong yang memiliki 97,9 persen saham VinFast memberikan jaminan komitmennya untuk meningkatkan investasi di unit otomotif selama rapat umum pada bulan April lalu.
"VinFast tetap berkomitmen untuk meningkatkan modal independen guna memenuhi kebutuhan keuangannya. Dukungan dari Vingroup dan Vuong akan digunakan hanya jika upaya independen ini gagal," kata VinFast dalam pernyataan resmi.
Sejak didirikan pada 2017, hingga Juni tahun ini VinFast telah menerima suntikan modal total Rp 213 triliun dari Vingroup, afiliasinya, dan pendiri Vuong. Komitmen baru tersebut meningkatkan total pendanaan menjadi hampir Rp 268 triliun.
VinFast mengungkapkan bahwa mereka menghadapi tantangan dalam memasarkan dan menjual kendaraan listriknya di pasar internasional di luar Vietnam. Pasar utama VinFast sendiri adalah Amerika Utara.
Pilihan Editor: Royal Enfield Rilis Motor Listrik Pertamanya di EICMA 2024
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto