GOOTO.COM, Jakarta - Perekayasa Ahli Madya Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eka Rakhman Priandana mengatakan, Management Battery System (BMS) sangat penting untuk mencegah baterai kendaraan listrik terbakar atau meledak saat sedang mengisi daya.

"BMS selalu hadir dalam setiap saluran stasiun pengisian ulang baterai kendaraan listrik yang ada. Menjaga keseimbangan pada saat cas dan dicas, maka baterai itu aman, tidak akan sampai terbakar," kata Eka, dikutip dari Antara hari ini, Senin, 18 November 2024.

Secara mekanismenya, BMS memiliki sebuah teknologi atau sistem pertahan yang ketika baterai itu sudah menyentuh suhu 40 derajat Celcius, maka sistem itu langsung bekerja aktif untuk meredam panas.

"BMS itu ada rangkaian yang mengatur setiap sel yang memiliki tegangan dan kapasitas yang disamakan. Artinya, pada saat dicas ataupun dibuang, setiap selnya itu diseimbangkan," ujarnya.

Eka juga menekankan soal pentingnya charging station yang sudah sesuai standar yang ada. BRIN memberikan lisensi IEC, yang saat berkomunikasi dengan BMS baterai dari kendaraan listrik tersebut, memiliki kejelasan dari status itu sendiri.

"Tegangannya berapa yang dipakai, arusnya berapa yang dipakai, suhunya berapa, sudah berapa siklus yang sudah dicas, kemudian state of charge-nya, state of health-nya, itu ditarik semua datanya dari BMS. Sehingga, charging station itu tidak melakukan hal yang keliru dalam mengecas baterai tersebut, itu supaya baterai tidak meledak," ucap Eka.

BMS merupakan unit kontrol elektronik yang memantau dan mengelola kinerja baterai isi ulang, sehingga sistem ini memiliki fungsi yang cukup penting dalam menjaga kestabilan, kesehatan, dan usia pakai baterai itu sendiri.

Pilihan Editor: Hasil MotoGP Barcelona 2024: Jorge Martin Kunci Gelar Juara Dunia

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto