GOOTO.COM, Jakarta - Brand mobil listrik, Aletra resmi hadir di pasar otomotif Tanah Air. Merek yang dimiliki PT Aletra Mobil Nusantara ini menargetkan mencapai nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) minimal 40 persen untuk bisa mendapatkan insentif dari pemerintah.

"Kami targetkan di atas 40 persen, dan saat ini harus 40 persen, kalau enggak kami enggak bisa menjualan dengan harga sekarang dan kami enggak bisa mendapatkan PPN," kata Chairman dan Founder Aletra, Megusdyan Susanto saat ditemui Gooto di pameran GJAW 2024, Sabtu, 23 November 2024.

Untuk diketahui, pemerintah memberikan pengurangan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen untuk kendaraan listrik, yang artinya PPN yang harus dibayarkan hanya 1 persen saat ini. Namun, salah satu syarat untuk mendapatkan insentif ini adalah kendaraan harus memiliki TKDN di atas 40 persen.

Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk mobil listrik impor. Aturan ini mencakup impor mobil dari negara negara-negara yang memiliki perjanjian atau kesepakatan dengan Indonesia. beberapa negara itu, seperti ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA), Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), sampai Indonesia-Korea Comperhensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA).

Insentif ini diberikan bagi mobil listrik yang dirakit di Indonesia, dengan nilai TKDN paling rendah 20 persen dan paling tinggi kurang dari 40 persen.

Pemerintah juga nantinya bakal memberikan 2 insentif berbeda. Pertama, bea masuk tarif 0 persen atas impor mobil listrik berbasis baterai dan PPnBM DTP atas penyerahan mobil listrik yang diimpor. Kedua, PPnBM DTP atas penyerahan mobil listrik berbasis baterai yang diproduksi.

Pilihan Editor: Jelang ke Williams, Carlos Sainz Jr akan Bantu Scuderia Ferrari Juara Dunia F1 2024

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto