Penampakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN Batam Komplek Pertokoan Capitol Superblock Imperium, Baloi, Kota Batam, Kamis, 31 Oktober 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
GOOTO.COM, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa industri otomotif Tanah Air masih membutuhkan insentif guna mendorong pertumbuhan penjualan kendaraan listrik. Selain itu, insentif ini dinilai dapat meringankan beban konsumen.
"Sangat penting. Oleh sebab itu, insentif-insentif itu di dalam menjawab untuk membuat konsumen tidak berat," kata Agus Gumiwang saat menghadiri pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 di BSD Tangerang, Jumat, 22 November 2024.
Menurut Agus, Kemenperin terus mengupayakan agar insentif kendaraan listrik ini bisa berlanjut di tahun depan. Tak hanya insentif kendaraan listrik, Kemenperin juga mengusulkan agar kendaraan hybrid pun bisa mendapatkan insentif di tahun 2025.
"Ini yang lagi kami bahas, insentif kendaraan listrik, kemudian hybrid. Nah besarannya itu seperti apa, ini yang lagi kami bahas," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) Yohannes Nangoi juga menilai insentif ini masih dibutuhkan untuk membantu mengatasi tantangan di industri otomotif. Sebab, industri otomotif ini tengah dihadapkan dengan berbagai tantangan, mulai dari tingginya suku bunga, wacana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), hingga kenaikan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
"Kelangsungan industri otomotif di Indonesia secara signifikan harus terus dijaga. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan perhatian dari pemerintah, khususnya dari Kemenperin, untuk memberikan kemungkinan adanya stimulus untuk menjaga pasar kendaraan Indonesia," ujar Nangoi.
Pilihan Editor: Jelang ke Williams, Carlos Sainz Jr akan Bantu Scuderia Ferrari Juara Dunia F1 2024
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto