Cuci motor. (Foto: Tempo/Dimas Prassetyo)
GOOTO.COM, Jakarta - Saat mencuci motor di tempat pencucian motor, kerap kali dilakukan dengan semprotan air bertekanan tinggi. Langkah ini dinilai mampu merontokkan kotoran yang mengendap di motor dan lebih praktis mengangkat kotoran seperti debu atau lumpur.
Namun, mencuci motor dengan air bertekanan tinggi ini sebenarnya tidak cukup aman untuk kondisi motor. Sebab, air tekanan tinggi dapat merusak komponen motor, terutama pada motor sport.
Selain itu, air tekanan tinggi ini juga bisa menyebabkan air masuk ke dalam tangki dann merusak komponen kelistrikan. Kemudian, tekanan air yang terlalu kuat juga bisa meruak sil di sekitar rangki, sehingga air bisa merembes ke komponen kelistrikan.
Dampaknya, motor menjadi rawan mogok dan sulit dinyalakan. Air bertekanan tinggi juga berisiko membuat sela-sela radiator penyok.
Oleh sebab itu, disarankan untuk mencuci motor menggunakan air bertekanan rendah, dan semprotkan hanya pada bagian velg dan sekitar ban saja. Kemudian, hindari menagarahkan air langsung ke lampu depan karena dikhawatirkan menyebabkan pengembunan dalam lampu motor.
Berikut tips yang bisa dilakukan saat mencuci motor, dilansir dari laman Wahana Honda hari ini, Senin, 25 November 2024:
- Gunakan air bersih untuk menghilangkan sebagian besar kotoran dan debu.
- Hindari menggunakan produk pembersih yang tidak dirancang khusus untuk permukaan motor atau mobil.
- Jangan mencuci motor saat mesin masih panas. Uap dari mesin yang panas dapat menimbulkan embun pada lampu motor maupun speedometer, serta bercak pada bodi.
- Waktu yang baik untuk mencuci motor adalah pagi atau sore hari, setelah hujan, atau setelah digunakan untuk perjalanan jauh.
- Cuci motor secara rutin agar motor lebih awet dan performanya tetap baik.
Pilihan Editor: Jualan Mobil di Indonesia, Aletra Gelontorkan Dana Investasi Rp 3 Triliun
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto