Logo Mercedes-Benz. REUTERS/Michaela Rehle
GOOTO.COM, Jakarta - Sales and Marketing Director PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto menilai pasar otomotif nasional di tahun depan masih akan dihadapkan dengan sejumlah tantangan. Sebab, ada sejumlah rencana kebijakan pemerintah yang kemungkinan membuat industri otomotif lesu.
"Kami melihatnya tahun depan masih cukup berat, kalau melihat indikasi-indikasi yang ada. Tahun ini juga Gaikindo merevisi target penjualan dari 1,1 juta unit menjadi 850 ribu unit," kata Kerry, sapaan akrab Kariyanto, saat ditemui di arena pameran GJAW 2024, pekan lalu.
"Tahun depan bisa diprediksi 1 juta unit, tetapi kalau melihat misalnnya ada wacana kenaikan PPN, kemudian ada wacana beberapa daerah bisa menerapkan pajak option dan lain sebagainya, itu menjadi challenge tambahan untuk pasar otomotif," ucapnya menambahkan.
Menurut Kerry, kalaupun terjadi pertumbuhan pasar otomotif di tahun depan, kemungkinan tidak akan naik signifikan dan cenderung stagnansi. Kebijakan dan stimulus dari pemerintah dibutuhkan dalam kondisi tersebut guna membangkitkan pasar otomotif Tanah Air.
"Jadi saya melihatnya, kalaupun terjadi pertumbuhan, itu sangat moderat atau sangat kecil, atau bahkan cenderung stagnansi di tahun depan. Justru itu kami memang membutuhkan dukungan dari pemerintah, misalnya apakah di-review ulang untuk PPN itu atau misalkan insentif-insentif dalam bentuk lain, kami pelaku usaha menunggu hal tersebut," ujarnya menjelaskan.
Soal Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen di tahun depan, Kerry mengatakan bahwa ini tidak akan begitu berdampak langsung terhadap kendaraan. Namun, dampaknya akan dirasakan langsung oleh konsumen.
"Kalau terhadap mobilnya langsung sebenarnya tidak, tetapi kebanyakan pembeli mobil kami itu misalkan pengusaha. Dengan kenaikan PPN, akhirnya market mereka atau usaha mereka menjadi slowing down," ucap Kerry.
"Jadi, kalau misalkan naik 1 persen (PPN), mobil kami, segmen kami, masih mampu. Tapi saya melihat impact terhadap bisnis mereka (konsumen) secara keseluruhan. Kalau misalkan demand menurun, market slowing down, tentu keputusan mereka untuk membeli mobil, apalagi mobil mewah, bisa saja ditunda atau tidak diprioritaskan terlebih dahulu," katanya melanjutkan.
Untuk bisa mengantisipasi lesunya pasar otomotif di tahun depan, Mercedes-Benz Indonesia akan terus meluncurkan produk-produk baru. Sebab, cara tersebut dinilai cukup membantu untuk pasar kendaraan premium.
"Karena selalu begitu kami launching, ada segmen pembelinya, sehingga kami melihat strategi itu masih menjadi strategi yang cukup ampuh untuk bisa me-maintenance volume," ucapnya memungkasi.
Pilihan Editor: Test Ride New Honda Scoopy, Bermanuver Lebih Ringan
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto