Multi Lane Free Flow (MLFF) - Foto dok: Creative Common
GOOTO.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan bahwa sistem pembayaran tol non-tunai nirsentuh atau multi lane free flow (MLFF), masih belum jelas penerapannya. Sebab, dia menilai saat ini belum ada obrolan lebih lanjut terkait kelanjutan proyek MLFF ini.
Dody mengatakan bahwa proyek MLFF ini dikaji oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Sebab, sistem MLFF ini merupakan teknologi baru untuk jalan-jalan tol di Tanah Air.
"Karena (MLFF) sudah kontrak, saya minta orang-orang yang lebih kompeten me-review, apakah kontraknya benar seperti itu? Apakah teknologinya lebih efektif, efisien, dan lebih baik untuk masyarakat Indonesia?" ujar Dody, dikutip dari Tempo.co pada hari ini, Kamis, 28 November 2024.
Meski masih belum jelas, namun Dody menilai sistem MLFF ini perlu diterapkan di tol Indonesia. Sebab, penggunaan sistem ini dinilai bisa mengurangi kemacetan di pintu-pintu tol, terutama saat terjadi puncak kepadatan arus lalu lintas seperti ketika Lebaran atau Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Dody mengungkapkan bahwa penggunaan e-toll saat ini masih belum maksimal dari segi efektivitas waktu. Oleh sebab itu, sistem MLFF ini harus efektif dan efisien ketika diterapkan nantinya.
"Harus irit dari sisi uang, dari sis waktu. Tapi, apakah MLFF atau teknologi yang lain, detik ini belum bisa saya pastikan, lagi di-review, kami cari yang terbaik untuk bangsa dan negara," ucapnya.
Untuk diketahui, MLFF ini merupakan investasi asing senilai US$ 300 juta dari Hungaria. Sistem ini disiapkan oleh PT Roatex Indonesia Toll System (RITS). Kerja sama ini ditandatangani pada 2021, namun hingga kini belum ada informasi jelas soal penerapannya.
DICKY KURNIAWAN | RIRI RAHAYU | TEMPO.CO
Pilihan Editor: Mainan Anak Toyota Hilux GR Sport Volta Hadir di GJAW 2024, Harga Rp 6 Jutaan
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto