Sejumlah kendaraan pemudik terjebak kemacetan saat memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama menuju arah Tol Cipali di Karawang, Jawa Barat, Jumat, 5 April 2024. Pada H-5 lebaran 2024, volume kendaraan yang melintasi gerbang tol tersebut mengalami peningkatan seiring pemberlakuan skema lalu lintas contraflow dan one way di jalan Tol TransJawa. ANTARA/Aprillio Akbar
GOOTO.COM, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) menyiapkan pengaturan dan rekayasa lalu lintas selama periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Langkah ini dilakukan guna mengantisipasi kepadatan lalu lintas selama musim liburan akhir tahun tersebut.
Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga, Lisye Octaviana mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan rekayasa lalu lintas berupa contra flow di ruas Tol Jakarta-Cikampek dan Jagorawi.
"Rekayasa lalu lintas lainnya yang nanti sifatnya diberlakukan sesuai dengan diskresi kepolisian di wilayah masing-masing," kata Lisye, dikutip dari Tempo.co pada hari ini, Sabtu, 14 Desember 2024.
Kemudian, pengaturan lalu lintas juga akan dilakukan dengan membatasi waktu operasional kendaraan angkutan sumbu tiga atau lebih. Pembatasan ini berlaku pada 20 Desember sampai 22 Desember, 24 Desember, 26 Desember, dan 29 Desember 2024.
"Hal ini sudah disosialisasikan bersama para pihak untuk bisa diimbau kepada pihak logistik dan juga angkutan barang lainnya. Yang dikecualikan (angkutan) sembako itu tidak termasuk, namun ini kami sosialisasikan supaya bisa disesuaikan," ucap Lisye.
Selanjutnya, Jasa Marga juga akan menghentikan sementara semua aktivitas konstruksi jalan tol. Ini diberlakukan dari 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
"Tidak hanya di ruas jalan tol milik Jasa Marga Group, tetapi di seluruh ruas jalan tol itu akan diberhentikan," katanya.
Sebelumnya, Jasa Marga memprediksi ada 3,06 juta kendaraan akan meninggalkan Jakarta pada periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Jumlah tersebut akan keluar melalui empat gerbang tol (GT) utama, yakni GT Cikampek Utama, GT Kalihurip Utama, GT Ciawi, dan GT Cikupa, dari tanggal 18 Desember sampai 4 Januari 2024.
"Ini naik 17,9 persen dibandingkan lalu lintas normal atau naik 2,4 persen dibanding Nataru sebelumnya," kata Subakti.
Kemudian, untuk kendaraan yang masuk atau kembali ke Jakarta saat periode Nataru diperkirakan sebanyak 3 juta kendaraan. Jumlah tersebut naik 18,6 persen dibandingkan lalu lintas normal dan naik 2,19 persen dari periode Nataru tahun lalu.
Lalu untuk puncak arus mudik Nataru 2024/2025, Subakti memperkirakan terjadi pada 21 Desember. Sementara untuk puncak arus balik, diprediksi terjadi pada 29 Desember 2024.
DICKY KURNIAWAN | M RIZKI YUSRIAL | TEMPO.CO
Pilihan Editor: Neta V Dapat Skor 0 dalam Hasil Tes Uji Tabrak ASEAN NCAP
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto