KNKT Sebut Proyek Pemerintah Masih Pakai Truk ODOL
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Rafif Rahedian
Kamis, 19 Desember 2024 14:00 WIB
Ilustrasi truk ODOL. Shutterstock
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan bahwa pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih menggunakan truk over dimension overload (ODOL) di proyek-proyek mereka. Padahal di satu sisi, pemerintah menyampaikan komitmennya dalam memberantas truk bermuatan berlebih ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kita mau menertibkan ODOL tapi pembangunan yang ada di depan gedung sekitar Monas juga masih pakai ODOL untuk angkutan. Ini kan di depan mata sendiri," kata Soerjanto dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja KNKT 2024, dikutip dari Tempo.co pada hari ini, Kamis, 19 Desember 2024.

Soerjanto pun mengimbau agar pemerintah dan BUMN mulai mendisiplinkan diri dan memberi contoh dengan tidak lagi menggunakan kendaraan bermuatan berlebih. 

"Kami imbau untuk tidak pakai truk ODOL dan memenuhi semua persyaratan (administrasi), STNK hidup, KIR hidup," ucapnya.

Menurut dia, penertiban truk ODOL ini bisa berhasil jika dilakukan bersama, sebab truk ODOL ini bukan hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan, tetapi menjadi urusan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, serta kepolisian.

Menurut Soerjanto, masing-masing kementerian dan lembaga itu bisa membuat program untuk memitigasi dampak yang mungkin ditimbulkan akibat penertiban ODOL, mulai dari program mitigasi dampak inflasi, daya saing, hingga kemacetan di jalan.

"Ketika angkutannya tidak ODOL, mungkin nanti jumlahnya jadi banyak, mungkin terjadi kemacetan. Semua aspek ini perlu dikaji secara komprehensif," ucap Soerjanto.

DICKY KURNIAWAN | RIRI RAHAYU | TEMPO.CO

Pilihan Editor: Yamaha Aerox Alpha Turbo Dirilis, Simak Daftar Harganya

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi