GOOTO.COM, Jakarta - Kabar kurang menyenangkan menimpa pabrikan otomotif asal Cina, Neta. Merek yang berada di bawah naungan Hozon Auto ini memberhentikan pekerja di Thailand sebagai bagian dari rencana restrukturisasi setelah penjualan lokal menurun hingga lebih dari 45 persen.

Dilaporkan The Nation Thailand, Jumat, 27 Desember, perusahaan berencana untuk memberhentikan 400 pekerja di Negeri Gajah Putih.

Hozon Auto yang berbasis di Shanghai dikabarkan tersandung masalah likuiditas. Itu disebabkan oleh penurunan penjualan, sehingga memaksanya untuk menghentikan produksi di pabrik Zhejiang dan mengurangi lapangan kerja.

Di Thailand, pabrikan yang didirikan pada 2014 lalu ini memanfaatkan pabrik Bangchan General Assembly untuk memproduksi kendaraan listrik Neta.

Salah satu sumber mengatakan bahwa 400 orang yang diberhentikan atau dipecat merupakan karyawan dari Neta Auto dan Bangchan General Assembly yang bekerja di pabrik distrik Min Buri, Bangkok, Thailand.

Neta juga melaporkan penurunan penjualan tahun-ke-tahun sebesar 45,8 persen dalam periode Januari ke November 2024 dengan mengirimkan 6.534 unit, yang terdiri dari model Neta V, Neta V-II, dan Neta X.

Ini juga memperpanjang tren yang kurang baik bagi Neta di pasar Asia Tenggara setelah salah satu produknya, Neta V memperoleh nol bintang pada uji tabrak ASEAN NCAP 2021-2025.

Selain itu, hatchback ini membuat kinerja mengecewakan karena memperoleh titik nol untuk uji offset frontal dengan pengemudi menerima perlindungan yang buruk di kepala, leher, dada dan kaki kanan bawah. Dalam dampak samping pengujian, model hanya memperoleh 6,31 poin dari 8,00 poin dengan dummy yang diterima marginal perlindungan pada dada.

Model mobil yang juga sudah dipasarkan di Thailand hingga Malaysia ini hadir dengan dua airbag, Seatbelt Reminder System (SBR) khusus pengemudi, Anti-lock Braking System (ABS) dan Kontrol Stabilitas Elektronik (ESC) sebagai standar.