Bagnaia: Saya Bisa Setara Marc Marquez Jika Tak Ada Sprint Race
Reporter: Erwan Hartawan
Editor: Rafif Rahedian
Jumat, 3 Januari 2025 14:00 WIB
Pembalap Francesco Bagnaia dari Ducati Lenovo Team, beraksi selama balapan MotoGP Jepang di Sirkuit Motegi, Minggu, 6 Oktober 2024. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Francesco Bagnaia nampaknya belum move on dari hasil MotoGP 2024. Pasalnya, Pecco masih membayangkan seandainya Sprint Race atau balapan pendek dihapus, dia yakin bisa mengulang kisah sukses Marc Marquez.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dilansir dari dari Motosan, Bagnaia memang berhasil meraih 11 kemenangan dari 20 balapan inti (race) musim lalu. Namun, gelar juaranya direbut Jorge Martin yang hanya mampu memenangkan tiga balapan. Sebab, di sesi Sprint Race, kemenangan The Martinator lebih banyak dari Bagnaia.

Pecco lantas membayangkan, seandainya Sprint race dihilangkan, maka dia akan menang mutlak di MotoGP 2024. Pembalap Ducati tersebut yakin mampu mengulang catatan manis prime Marquez di MotoGP 2019.

"Jika Anda melihat balapan Minggu, terlepas soal insiden jatuh, saya selalu finis di tiga besar, kecuali di Austin, di mana saya berada di urutan kelima. Saya pikir, jika Anda menghapus Sprint Race, saya setara Marc Marquez di musim 2019," ujar Bagnaia.

Sebagai pengingat, pada MotoGP 2019 merupakan musim paling sempurna bagi Marc Marquez sepanjang sejarah. Ketika itu, The Baby Alien meraih 12 kemenangan dari 19 balapan. Sementara sisanya, dia meraih enam podium dan jatuh sekali.

Hasilnya, Marquez mengumpulkan 420 poin yang bersejarah. Catatan tersebut jauh mengungguli rival terdekatnya Andrea Dovizioso di peringkat kedua yang hanya mengumpulkan 269 poin.

Bagnaia musim lalu meraih 11 kemenangan, satu podium kedua, empat podium ketiga, sekali finis kelima dan tiga kali jatuh. Maka, dari itu, dia sudah mengumpulkan 498 poin hanya dari balapan inti (race).

"Menurut saya, itu tetap musim yang luar biasa. Kami butuh sedikit waktu untuk memahami motor dengan baik. Kami membutuhkan empat balapan, sampai kami tiba di Jerez (GP Spanyol) dan kami memahami potensinya. Segalanya luar biasa sejak saat itu," tutup Bagnaia.

Pilihan Editor: Mantan Presiden Suzuki Meninggal Dunia karena Limfoma

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi