GOOTO.COM, Jakarta - Industri electric vehicle (EV) alias mobil listrik persaingannya masih antara Tesla dan BYD. Menutup penjualan tahun 2024, Tesla masih unggul meraih 1.789.226 unit, sedangkan untuk BYD terpaut tipis dengan penjualan 1.764.992 mobil listrik.

Bisa dibilang tahun 2024 ini bagi Tesla mengalami penurunan penjualan 1,1 persen berbanding tahun 2023 membukukan 1.808.581 mobil listrik. Karena brand mobil listrik asal Amerika ini mendapat kendala dalam pengiriman komponen.

Sebagai informasi bahwa Model 3 dan Model Y berhasil memikat kalangan peminat mobil listrik tertinggi. Disusul oleh Model S, Model X, dan Cybertruck. Sepanjang tahun, model-model utama ini menyumbang 1.704.093 unit, dengan kendaraan lain menyumbang 85.133 unit.

Masih bertahannya Tesla membukukan penjualan mobil listrik karena menyediakan banyak energy storage alias ketersediaan stasiun pengisian kendaraan listrik.

Penjualan BYD tahun 2024. (Sumber: BYD)

Adapun adanya konflik di Laut Merah dan penyerangan pembakaran di Berlin Gigafactory penyebab pengiriman setiap bulannya tersendat tak menembus target 500.000 unit untuk Q4.

BYD justru moncer pada Q4 berhasil mencatatkan penjualan 595.413 mobil listrik, sedangkan Tesla di angka 471.930 mobil listrik.

Strategi diterapkan Tesla lebih gencar untuk menggaet konsumen. Menawarkan potongan harga langsung, program rujukan yang ditingkatkan, dan insentif seperti fitur Supercharging dan Full Self-Driving gratis untuk mempertahankan momentum penjualan.  

Keberhasilan BYD menarik karena pendekatan teknologi gandanya. Sementara mobil listrik murni menyumbang 41,5% dari penjualannya dengan 1,76 juta unit (naik 12% dari tahun 2023). 

Justru kendaraan plug-in hybrid (PHEV) BYD menunjukkan pertumbuhan yang lebih kuat, mencapai 2,49 juta unit, peningkatan dramatis sebesar 72,8% dari tahun sebelumnya.

Pilihan Editor: Kendaraan Listrik Tak Ada yang Kehabisan Baterai di Libur Akhir Tahun

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto