Ilustrasi baterai. (Foto: Audi)
GOOTO.COM, Jakarta - Baru-baru ini, sebuah tim dari Institut Sains dan Teknologi Daegu Gyeongbuk (DGIST) di Korea, sukses menciptakan baterai logam litium yang bisa memadamkan api sendiri saat terbakar. Baterai kendaraan listrik ini memiliki elektrolit polimer padat tiga lapis.
Dalam baterai elektrolit polimer padat tradisional, litium dapat membentuk struktur kecil mirip pohon yang disebut dendrit, selama pengisian dan pengosongan daya. Dendrit ini dapat merusak sambungan internal dalam baterai, sehingga meningkatkan risiko kebakaran dan ledakan secara signifikan.
Melansir laman Carscoops pada hari ini, Selasa, 7 Januari 2025, tim DGIST merinci struktur elektrolit tiga lapis inovatif yang dirancang untuk meningkatkan keamanan dan kinerja baterai. Desain cerdas ini mencakup lapisan luar yang lembut, yang memastikan kontak yang baik dengan elektroda, sementara lapisan tengah yang kuat meningkatkan integritas struktural baterai.
Elektrolit tersebut semakin diperkuat dengan zat pemadam api (decabromodiphenyl ethane), konsentrasi garam litium yang tinggi, dan zeolit, yang memperkuat keseluruhan kekuatannya. Meskipun spesifikasinya mungkin terdengar sangat teknis, hasilnya adalah baterai yang lebih aman dan lebih andal.
Selain bisa memadamkan sendiri jika terjadi kebakaran, baterai ini juga memiliki daya tahan yang lebih lama. Penelit utama Kim Jae-Hyun mengatakan baterai ini bisa mempertahankan 87,9 persen kinerjanya setelah 1.000 siklus pengisian dan pengosongan daya. Ini peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan sebagian besar baterai saat ini, yang biasanya kehilangan 20-30 persen kapasitasnya dalam jumlah siklus yang sama.
Secara teori, kendaraan listrik dengan jangkauan 482 kilometer yang menggunakan baterai baru ini, akan tetap mempertahankan 87,9 persen kapasitasnya, menyediakan jangkauan lebih dari 418 kilometer, bahkan setelah menempuh jarak 482 ribuan kilometer.
"Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap komersialisasi baterai logam litium menggunakan elektrolit (polimer padat), sekaligus memberikan stabilitas dan efisiensi yang lebih baik pada perangkat penyimpanan energi," kata Kim.
Tidak hanya untuk kendaraan listrik, baterai ini juga bisa diaplikasikan dalam berbagai hal, mulai dari telepon pintar dan perangkat sejenisnya hingga sistem penyimpanan energi berskala besar. Teknologi ini diklaim bisa lebih aman dan lebih efisien dari baterai yang ada saat ini.
Pilihan Editor: Mantan Presiden Suzuki Meninggal Dunia karena Limfoma
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto