GOOTO.COM, Jakarta - Salah satu penyebab performa mobil menurun karena disebabkan filter udara yang kotor. Ketika mobil jarang diservis, komponen seperti filter udara jadi tidak bisa dibersihkan oleh teknisi di bengkel resmi.

Filter udara yang kotor dapat menjadi penghalang bagi udara bersih yang dibutuhkan dalam proses pembakaran yang efisien. Pada akhirnya, ini semua akan berdampak pada efisiensi konsumsi bahan bakar hingga pengalaman berkendara di jalanan setiap harinya.

Kotornya filter udara mobil bisa disebabkan beberapa faktor, mulai dari area jalanan yang berdebu, kualitas BBM yang buruk, dan masih banyak lagi.

Berikut penyebab filter udara mobil cepat kotor, dilansir dari laman Auto2000 pada hari ini, Selasa, 7 Januari 2025:

1. Lingkungan Berdebu atau Berpolusi

Jika mobil sering digunakan di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi atau banyak debu dan kotoran di udara, maka filter udara akan lebih cepat terkontaminasi. Debu dan partikel-partikel lainnya akan terperangkap di filter udara masuk ke dalam mesin.

Jika kondisi lingkungan tersebut tidak terkontrol, maka filter udara akan menjadi kotor dengan cepat sehingga dapat mengurangi efisiensi kinerja mesin secara keseluruhan.

2. Penggunaan BBM Berkualitas Rendah

Bahan bakar minyak (BBM) berkualitas rendah cenderung mengandung kotoran dan residu yang lebih tinggi. Residu tersebut dapat mengendap pada filter udara dan menyebabkannya menjadi kotor.

Selain itu, penggunaan bahan bakar berkualitas rendah juga dapat mengakibatkan pembakaran yang tidak sempurna sehingga menghasilkan lebih banyak partikel yang dapat terperangkap oleh filter udara.

3. Kurang Perawatan Rutin

Kurangnya perawatan rutin kerap kali menjadi penyebab filter udara menjadi kotor. Jika tidak membersihkan atau mengganti filter udara sesuai jadwal yang direkomendasikan pabrikan, maka kotoran dan debu akan terus menumpuk pada filter udara.

Pada akhirnya, kondisi ini dapat mengurangi efisiensi dan kinerja mesin kendaraan seiring waktu.

Pilihan Editor: Mantan Presiden Suzuki Meninggal Dunia karena Limfoma