Presiden Toyota Motor Corporation Akio Toyoda membungkuk kepada wartawan pada pengarahan tentang strategi perusahaan pada EV baterai di Tokyo, Jepang 14 Desember 2021. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
GOOTO.COM, Jakarta - Bos Toyota Akio Toyoda mengomentari soal merger antara Nissan dan Honda di tahun 2026. Menurut Toyoda, Nissan tidak pernah mengajak Toyota untuk merger.
"(Nissan) tidak menghubungi Toyota mengenai merger apa pun. Namun, bahkan jika mereka mempertimbangkannya, itu pasti melanggar undang-undang antimonopoli. Jadi, mungkin mereka mempertimbangkannya, tetapi memutuskan untuk tidak melakukannya karena itu," kata Toyoda, dikutip dari laman The Drive pada hari ini, Kamis, 9 Januari 2025.
Ini bukan berarti Toyota iri. Raksasa otomotif Jepang asal Jepang ini memiliki kemitraannya sendiri, meskipun dalam skala yang jauh lebih kecil.
Toyota bekerja sama dengan Subaru untuk GR86/BRZ dan bZ4X/Solterra EV. Toyota juga memasok powertrain hybrid RAV4 ke Mazda dan Supra dibuat bersama BMW Z4. Terkait merger Nissan-Honda, Toyota menilai ini akan membuat industri otomotif menjadi lebih baik.
"Bagi saya, ini cukup menarik, karena saya tak sabar untuk (melihat) bagaimana mereka akan bekerja sama satu sama lain dan bagaimana mereka akan mengembangkan produk yang lebih kompetitif," ucapnya.
"Jika produk-produk yang menarik dan kompetitif seperti itu muncul, saya rasa ini hal yang baik untuk persaingan, tidak hanya di Jepang tetapi juga di seluruh dunia," kata Toyoda menambahkan.
Meskipun Nissan dan Honda resmi merger, Toyota akan tetap menjadi produsen mobil terbesar di dunia, sementara untuk perusahaan merger ini akan berada di posisi ketiga.
Pilihan Editor: Mantan Presiden Suzuki Meninggal Dunia karena Limfoma
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto