Interior mobil All New GLC 300 Coupe AMG yang dipamerkan dalam acara Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2017 di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta. All New GLC 300 Coupe AMG dilengkapi Dynamic Select dan 4Matic All wheel drive permanen dengan transmisi otomatis sembilan kecepatan 9G-Tronic. TEMPO/Fajar Januarta
GOOTO.COM, Jakarta - Mobil matic semakin diminati oleh masyarakat karena kemudahannya dalam berkendara. Namun, di balik kenyamanan yang ditawarkan, mobil jenis matic memiliki beberapa komponen yang rentan mengalami kerusakan.
Oleh karenanya, pemahaman tentang komponen ini penting agar Anda dapat melakukan perawatan yang tepat untuk memperpanjang umur kendaraan.
Dilansir dari laman resmi Suzuki, berikut ini beberapa komponen mobil matic yang rentan mengalami kerusakan:
1. Transmisi Otomatis
Kerusakan pada transmisi otomatis dapat menyebabkan mobil kehilangan tenaga, perpindahan gigi yang kasar, atau bahkan mobil tidak dapat bergerak sama sekali.
Ada beberapa penyebab kerusakan pada transmisi otomatis, yakni kotornya oli transmisi, overheating hingga penggunaan yang tidak sesuai. Penggunaan yang dimaksud adalah ketika pengemudi sering menginjak gas dan rem secara bersamaan.
2. Torque Converter
Torque converter adalah komponen yang menghubungkan mesin dengan transmisi otomatis. Komponen ini berfungsi mengalirkan tenaga dari mesin ke roda melalui cairan transmisi.
Jika torque converter rusak, maka Anda mungkin merasakan getaran berlebih pada mobil. Selain itu, mobil jadi kehilangan tenaga atau perpindahan gigi yang tidak lancar, seperti tersendat.
3. Ruang Bakar
Kerusakan pada ruang bakar dapat memengaruhi tenaga mesin dan konsumsi bahan bakar. Biasanya hal ini terjadi karena ada penumpukan karbon di ruang bakar.
Selain itu, bahan bakar yang dipakai juga biasanya berkualitas rendah. Ditambah lagi filter udara di ruang bakar juga kotor.
4. Ban Mobil
Kerusakan pada ban mobil, seperti aus yang tidak merata atau bocor, dapat memengaruhi stabilitas mobil matic. Hal ini bisa terjadi karena tekanan angin yang tidak sesuai. Selain itu bisa juga karena kaki-kaki mobil yang tidak seimbang.
Apabila tidak ingin komponen mobil matic ini rusak, maka sebaiknya periksa tekanan angin ban secara rutin. Jangan lupa untuk melakukan rotasi ban setiap 10.000 kilometer.
5. Kampas Kopling
Jika kampas kopling aus, Anda mungkin merasakan slip saat akselerasi. Biasanya kerusakan terjadi karena pemakaian yang berlebihan, misalnya sering berhenti mendadak dan berada dalam kemacetan.
Selain itu, bisa juga karena oli transmisi yang tidak cukup dan umur pakai kampas yang sudah lama. Maka dari itu, Anda wajib memperhatikan oli transmisi pada mobil.
6. Gigi Mobil
Gigi mobil pada transmisi otomatis memiliki peran penting dalam mengatur perpindahan tenaga. Jika gigi mobil aus atau rusak, perpindahan gigi menjadi tidak lancar dan mobil kehilangan performa.
7. Bearing Roda Mobil
Bearing adalah komponen penting yang mendukung putaran roda dan transmisi. Kerusakan pada bearing dapat menyebabkan bunyi berisik dan getaran pada kendaraan.
Penyebab dari kerusakan pada bagian ini adalah pelumasan yang tidak memadai. Jangan heran jika komponen ini akan rusak, jika tak pernah diganti dan selalu mengangkut beban berlebih selama berkendara.
8. Sensor dan Aktuator
Mobil matic dilengkapi dengan berbagai sensor dan aktuator yang membantu mengatur kinerja transmisi. Sensor ini meliputi sensor kecepatan, sensor posisi gigi, dan sensor tekanan oli.
Pilihan Editor: Mobil Listrik Buatan Honda dan Sony Dijual Rp 1,4 M, Unit Dikirim Tahun Depan
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto