Mobil listrik Cina, BYD Dolphin. (Foto: BYD)
GOOTO.COM, Jakarta - Asosiasi Produsen Otomotif Cina (CAAM) memprediksi ekspor mobil Cina tumbuh 5,8 persen di tahun ini dengan total 6,2 juta unit. Prediksi itu masih lebih lambat dari peningkatan di tahun 2024 yang mencapai 19,3 persen.
Melansir laman Reuters pada hari ini, Rabu, 15 Januari 2025, perlambatan dalam estimasi ekspor kontras dengan sedikit peningkatan perkiraan penjualan kendaraan di Cina tahun ini. Sebab, di Cina, insentif untuk kendaraan diperpanjang sehingga diharapkan bisa meningkatkan penjualan di Negeri Tirai Bambu itu.
CAAM tidak memberikan rincian estimasi ekspor berdasarkan jenis mesin, tetapi mengatakan ekspor kendaraan listrik turun 10,4 persen di tahun lalu. Sementara, untuk ekspor kendaraan plug-in hybrid melesat 190 persen di 2024.
Penjualan kendaraan di Cina diperkirakan naik 4,7 persen di tahun ini dengan total 32,9 juta unit diprediksi bisa terjual. Angka ini melanjutkan peningkatan penjualan di tahun lalu yang tercatat sebesar 4,5 persen.
CAAM juga memperkirakan akan ada perlambatan pertumbuhan kendaraan energi baru atau New Energi Vehicle (NEV) di Cina. NEV ini mencakup EV dan PHEV yang diproyeksikan mencatatkan penjualan 24,4 persen, turun dari tahun lalu sebesar 35,5 persen.
Perpanjangan subsidi tukar tambah otomotif hingga tahun 2025 di Cina, dipandang sebagai salah satu keuntungan terbesar bagi pertumbuhan penjualan di pasar otomotif terbesar di dunia itu.
Sementara, permintaan domestik yang lemah, persaingan yang ketat, dan meningkatnya tekanan eksternal siap memberikan dampak yang mengguncang pasar otomotif.
Pilihan Editor: Buntut Tunjuk-tunjuk Sopir Taksi, Petugas Patwal Mobil RI 36 Ditindak
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto