Pengunjung melihat mobil Toyota BZ4X dalam acara Gaikindo Jakarta Auto Week 2023 di JCC, Jakarta, 2023. TEMPO/Fajar Januarta
GOOTO.COM, Jakarta - Penjualan mobil listrik di Jepang anjlok hingga 33 persen dengan total terjual 59.736 unit, menandai penurunan pertama dalam empat tahun. Kendaraan listrik hanya menyumbang kurang dari dua persen dari total penjualan kendaraan di negara tersebut.
Melansir laman Carscoops pada hari ini, Jumat, 17 Januari 2025, Nissan yang mendominasi separuh pasar kendaraan listrik di Jepang, mengalami penurunan drastis penjualannya sebesar 44 persen atau hanya laku 30.749 unit. Angka tersebut menjadi yang terendah sejak 2021.
Toyota pun demikian. Meskipun penjualan bZ4X meningkat 10 persen, namun penjualan mobil listrik Toyota turun 30 persen. Mengejutkannya, Mitsubishi mengalami penurunan penjualan kendaraan listrik hingga 64 persen.
Alasan merosotnya kendaraan listrik di Jepang adalah karena kendaraan hibrida. Jepang tetap setia pada kendaraan hybrid yang menawarkan efisiensi bahan bakar tanpa harga yang lebih tinggi dari kendaraan listrik. Selain itu, banyak konsumen juga yang masih belum yakin untuk beralih ke kendaraan listrik.
Berbeda dengan merek-merek Jepang, di Negeri Sakura, merek-merek non-Jepang justru mengalami peningkatan penjualan kendaraan listrik. Misalnya, produsen mobil listrik asal Cina, BYD, yang membukukan peningkatan penjualan sebesar 54 persen.
Pabrikan otomotif Korea Selatan, Hyundai, juga membukukan peningkatan penjualan kendaraan listrik di Jepang sebesar 24 persen. Hal ini didukung pembaruan pada jajaran Ioniq 5 dan rencana untuk menghadirkan mobil listrik yang lebih kecil dan terjangkau di tahun ini.
Pilihan Editor: Gaikindo: Insentif Bukan Solusi Utama Tingkatkan Penjualan Mobil
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto