GOOTO.COM, Jakarta - BYD bakal mulai menghadirkan teknologi mengemudi pintar NOA (Navigate on Autopilot) di seluruh jajarannya pada 2025. Merek mobil Cina ini ingin "mendemokratisasi" akses ke teknologi mengemudi pintar L2+ ke mobil listriknya.

Teknologi ini bahkan bakal diterapkan pada mobil listrik termurah, seperti BYD Seagull seharga 9.500 USD atau setara dengan Rp 155 juta. BYD bekerja sama dengan beberapa penyedia ADAS, seperti pembuat drone DJI atau Huawei, dan masih menawarkan ADAS canggih di beberapa model kendaraan listrik.

“Pada tahun 2025, perusahaan siap mengirimkan algoritma ADAS yang dikembangkan sendiri ke seluruh jajaran, "dari BYD Seagull yang murah hingga Yangwang U8 yang berharga jutaan yuan," bunyi laporan 36kr.

Tim ADAS BYD difokuskan pada pengembangan pengemudian cerdas di perkotaan (CNOA – City Navigate on Autopilot) dan pengemudian cerdas di jalan raya (HNOA – Highway Navigate of Autopilot).

Salah satu pemasok teknologi canggih untuk BYD mengatakan bahwa mereka baru-baru ini menerima permintaan solusi ADAS jalan raya untuk kendaraan listrik seharga 100.000 – 150.000 yuan (Rp 223 juta-Rp 447 juta) dari produsen mobil lain, tetapi pengiriman diharapkan paling cepat pada tahun 2026.

“BYD memasang kamera 7/11 dan kamera penglihatan tiga mata yang menghadap ke depan bahkan pada kendaraan listrik seharga 100.000 yuan (Rp 223 juta), seperti yang ditunjukkan MIIT,” lanjut laporan tersebut.

Pengaturan kamera 7/11 berarti sistem ADAS mengadopsi 11 kamera, dan 7 di antaranya adalah kamera jarak jauh  sementara empat lainnya adalah kamera parkir sudut lebar. BYD diharapkan menjual 5,5 juta kendaraan pada 2025.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa perusahaan telah memesan 1 juta chip dari Nvidia dan Horizon Robotics.

Pada 2025, BYD berencana meluncurkan versi ADAS canggih dari BYD Seagull dan kendaraan listrik lainnya. Tujuannya adalah agar seluruh jajaran kendaraan mendukung beberapa fitur berkendara cerdas.