Penjualan Mobil Listrik Diprediksi Tembus 20 Juta Unit pada 2025
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Rafif Rahedian
Rabu, 29 Januari 2025 10:00 WIB
Ilustrasi mobil listrik. shutterstock.com
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Penjualan mobil listrik secara global diprediksi meningkat 17 persen tahun ini menjadi lebih dari 20 juta unit, termasuk model Plug-in Hybrid. Menurut lembaga riset Rho Mition, Kenaikan ini dibantu oleh perpanjangan subsidi tukar tambah mobil Cina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melansir laman Reuters pada hari ini, Rabu, 29 Januari 2025, Eropa yang menjadi pasar kendaraan listrik terbesar kedua di dunia, diperkirakan akan mengalami pertumbuhan penjualan seiring berlakunya target emisi CO2 dan tersedianya model yang lebih murah. Akan tetapi, lajunya akan tetap lebih lambat dibandingkan tahun 2023.

Para produsen mobil memandang tahun ini sebagai tahun transformatif karena Eropa memperkenalkan target baru untuk mendorong adopsi kendaraan listrik dan Cina memperluas subsidi. Sementara, AS mencabut target elektrifikasinya di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

Rho Motion memperkirakan pertumbuhan penjualan kendaraan listrik sebesar 16 persen di Amerika Serikat pada tahun 2025 dengan dampak terbatas pada perubahan kebijakan Trump. Namun, pertumbuhan itu diperkirakan memiliki konsekuensi jangka panjang termasuk skenario terburuk penurunan permintaan kendaraan baterai listrik sebesar 47 persen pada 2040.

"Di pasar AS, banyak ketidakpastian yang jelas melanda pasar dalam satu tahun terakhir ini, dan kami memperkirakan perkiraan EV akan berkurang," kata Kepala Riset Rho Motion Lola Hughes.

Penjualan kendaraan listrik di Tiongkok kemungkinan akan meningkat lebih dari perkiraan sebelumnya sebesar 17 persen pada tahun 2025. Pasar kendaraan listrik di Cina akan meningkat berkat perluasan subsidi. Di tahun lalu saja, penjualan di sana melonjak hingga 40 persen menjadi 11 juta unit.

Di Eropa sendiri, pertumbuhan penjualan secara keseluruhan diperkirakan sebesar 15 persen dari 3 juta kendaraan listrik yang terjual tahun lalu. Produsen mobil di sana masih menanggung risiko denda sekitar 10 miliar euro karena tidak memenuhi target emisi UE.

Pilihan Editor: Cerita Sopir Taksi Xanh SM: Sistem Bagi Hasil hingga Orderan Masih Sepi

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi