Cina, Kanada dan Meksiko Kena Tarif Baru Kebijakan Trump, Picu Perang Dagang Baru
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Rafif Rahedian
Senin, 3 Februari 2025 07:00 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memegang perintah eksekutif yang ditandatangani tentang AI, di Ruang Oval Gedung Putih, di Washington, AS, 23 Januari 2025. Reuters
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Pemerintahan Donald Trump telah mengumumkan tarif sebesar 25 persen untuk barang dan jasa dari Kanada dan Meksiko, serta tarif 10 persen untuk barang dari Cina. Tarif tersebut berlaku sejak 1 Februari 2025.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melansir laman Carscoops pada hari ini, Senin, 3 Februari 2025, Departemen Keuangan Kanada mengatakan bahwa pemerintah Kanada siap untuk menanggapi dengan cepat setiap tindakan perdagangan yang diambil oleh Amerika Serikat.

"Setiap tanggapan akan proporsional, adaptif, dan dibangun berdasarkan pelajaran yang dipelajari dari gangguan ekonomi dan perdagangan di masa lalu," demikian keterangan Departemen Keuangan Kanada.

Pemerintah Kanada juga berjanji untuk membantu bisnis dan karyawan yang terkena dampak tarif ini. Pemerintah juga kabarnya akan memberlakukan tarif balasan bagi Amerika Serikat.

Anggota DPR dan kandidat pengganti Perdana Menteri Justin Trudeau, Chrystia Freeland mengatakan bahwa harus ada tarif 100 persen untuk produk Tesla, juga untuk produk anggur, bir, dan minuman beralkohol Amerika.

Sementara itu, Meksiko mengatakan bahwa mereka adalah eksportir utama untuk produk mobil, komputer, televisi, dan lemari es. Sehingga, penerapan tarif ini akan memengaruhi jutaan keluarga Amerika, khususnya di California, Texas, Florida, dan Arizona.

"Kami telah menyiapkan rencana A, rencana B, dan Rencana C. Sangat penting bagi rakyat Meksiko untuk mengetahui bahwa kami akan selalu membela martabat rakyat kami, bahwa kami akan selalu mempertahankan rasa hormat terhadap kedaulatan kami dan berdialog sebagai pihak yang setara, tanpa subordinasi," ucap Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum Pardo.

Menteri Ekonomi Meksiko Marcelo Ebrard Casaubon menuturkan bahwa warga Amerika akan dirugikan dengan adanya tarif baru ini. Sebab, harga barang-barang akan naik hingga 25 persen dan ketersediaan produk pun lebih sedikit karena masalah rantai pasokan.

Pilihan Editor: Tak Hanya Shell, SPBU BP juga Alami Kelangkaan BBM

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi