![](https://statik.tempo.co/data/2024/11/23/id_1355943/1355943_720.jpg)
BYD Seal di GJAW 2024. (GOOTO/Erwan)
GOOTO.COM, Jakarta - Produsen mobil listrik Cina, BYD, memulai ekspansinya di pasar otomotif Korea Selatan. Dengan masuknya BYD ini, pemerintah Korsel mengkhawatirkan adanya potensi kebocoran data pribadi ke Tiongkok melalui kendaraan yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.
Melansir Kantor Berita Yonhap pada hari ini, Rabu, 12 Februari 2025, risiko keamanan dari kebocoran data pribadi ke Cina muncul setelah masuknya BYD ke pasar kendaraan penumpang Korea Selatan, bulan lalu.
Model pertama BYD yang diluncurkan di Korsel adalah Atto 3, yang dilengkapi dengan fitur mobil yang terkoneksi seperti kemampuan pembaruan perangkat lunak melalui udara atau over-the-air (OTA) dan fitur navigasi. Dari fitur itu, dikhawatirkan data pengemudi dapat ditransfer ke Cina.
"BYD harus mengungkapkan dengan tepat jenis data apa yang dikumpulkan dan bagaimana data tersebut diproses," kata profesor emeritus keamanan siber di Universitas Soonchunhyang, Yom Heung-yeol.
BYD Korea sendiri telah menanggapi masalah perlindungan data konsumen tersebut. Mereka mengklaim bahwa data yang dikumpulkan di Korea Selatan dikelola secara lokal dan tidak dibagikan dengan kantor pusat BYD di Cina.
Mereka juga mengatakan tidak memiliki rencana untuk mengintegrasikan DeepSeek, layanan kecerdasan buatan (AI) generatif Cina, ke dalam kendaraannya.
Meskipun BYD memberi jaminan, kekhawatiran tetap ada mengenai penyimpanan data pengguna Korea di server Tencent Cloud, yang dimiliki oleh perusahaan IT Cina. Meski dikelola di Korsel, penyimpanan data pengguna Korea di server yang berafiliasi dengan Tiongkok, telah memicu kegelisahan di kalangan para ahli.
Profesor emeritus di sekolah pascasarjana keamanan informasi Universitas Korea, Lim Jong-in mengatakan pemerintah harus melakukan pemeriksaan ketat terhadap kendaraan BYD, tidak hanya dari segi kinerja tetapi juga dari sudut pandang keamanan siber.
"Seperti Huawei di masa lalu, ada kemungkinan kerentanan akses pintu belakang yang memungkinkan pihak ketiga melewati perlindungan keamanan dan mengakses data," ucap Lim.
Pilihan Editor: Naik Mobil Listrik Aion V Jakarta-Yogyakarta, Segini Konsumsi Baterainya
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto