
Maka Cavalry telah diluncurkan di pasar Indonesia. (Gooto/Dimas Prassetyo)
GOOTO.COM, Jakarta - Maka Motors telah memasarkan motor listrik pertamanya, yakni Maka Cavalry, sekaligus menjadi penanda debut mereka di pasar otomotif Indonesia. Meski sudah dikembangkan oleh anak bangsa dan diproduksi di dalam negeri, namun masih ada komponen pada motor listrik ini yang didatangkan dari luar negeri alias impor.
Salah satu komponen pada Maka Cavalry yang masih diimpor adalah baterai. Chief Technology Officer (CTO) sekaligus Co-Founder Maka Motors, Arief Fadillah mengatakan bahwa baterai yang digunakan ini berjenis LFP (Lithium Ferro Phosphate) yang memang di Indonesia belum ada produksinya.
"Memang bila dibandingkan dengan baterai berbahan nikel, dia densitasnya lebih rendah sehingga volumenya lebih besar, tapi lebih murah. Di kita memang belum ada ekosistemnya LFP, jadi kita masih ambil dari luar," kata Arief saat ditemui di arena pameran IIMS 2025, Senin, 17 Februari 2025.
Kendati demikian, Arief menuturkan bahwa ke depannya tidak menutup kemungkinan bagi Maka untuk menggunakan baterai nikel. Sebab, mereka sendiri yang mendesain baterai yang digunakan pada motor listriknya.
"Baterai LFP ini sensitif banget untuk motor itu sama ukuran. Karena kami desainnya lebih besar, kalau ini dimasukkan nikel, itu kWh jauh lebih besar lagi. Jadi kita sudah ada di posisi di mana kalau misalnya kita sendiri sudah bisa produksi sel baterai kita sendiri, kita tinggal masukkan," ucapnya menjelaskan.
Untuk diketahui, Maka Cavalry mengusung baterai LFP dengan kapasitas 4 kWh, untuk menggerakkan dinamo jenis hub-drive. Dalam sekali pengecasan, baterai ini memungkinkan motor melaju hingga jarak maksimal 160 kilometer.
Pilihan Editor: Multi-Pathway Jadi Senjata Toyota untuk Netralitas Karbon
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto