Implementasi Mobil Hidrogen Masih Terkendala Regulasi
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Rafif Rahedian
Rabu, 19 Februari 2025 13:00 WIB
Kendaraan berbahan bakar hidrogen tengah terparkir di Hydrogen Refueling Station (HRS) atau Stasiun Pengisian Hidrogen milik milik PT PLN Indonesia Power di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. SPBU Hidrogen ini memiliki 3 jasa layanan, di antaranya jasa pengisian bahan bakar untuk mobil hydrogen, jasa pengisian mobil listrik, dan hydrogen center yang merupakan pusat pelatihan hydrogen pertama dan terlengkap di Indonesia. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiani Dewi mengatakan bahwa implementasi mobil hidrogen yang dicanangkan pemerintah, masih terkendala oleh regulasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami landaskan pada rancangan undang-undang energi baru, energi terbarukan, yang masih belum dibahas lagi. Jadi, itu yang membuat kami tertahan karena regulasi enggak ada," kata Eniya saat ditemui di Kemayoran, Jakarta beberapa waktu lalu.

Eniya menuturkan bahwa landasan utama yang mengatur terkait energi baru terbarukan ini ada dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET). Beleid tersebutlah yang menjadi hambatan dalam implementasi kendaraan hidrogen ini.

"Itu semua badan usaha yang melakukan mitigasi iklim ataupun melakukan penurunan emisi, akan mendapatkan insentif via ekonomi karbon. Jadi nanti karbonnya yang di situ," ucapnya.

Selain itu, Eniya juga mengungkapkan langkah untuk bisa menarik minat masyarakat atau konsumen di Tanah Air terhadap kendaraan hidrogen. Salah satu faktor pentingnya adalah harga jual.

"Kalau market, saya rasa market itu kan pasti berdasarkan harga. Mobil listrik 5 tahun yang lalu belum terlalu ada, tapi sekarang sudah mengalir banyak dan banyak industri yang mulai produksi di sini," ujar Eniya.

"Mau bicara hidrogen, mau bicara etanol, pasti market yang menentukan. Nah, kalau nilai dari mobilnya sendiri atau di sektor transportasi kendaraannya sendiri itu, makin murah pasti orang otomatis membeli," katanya melanjutkan.

Pilihan Editor: Modifikasi Seres E1 ala Gofar Hilman Dipamerkan di IIMS 2025

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi