Bedah 2 Fitur Baru di Mobil Listrik BYD Sealion 7
Reporter: Erwan Hartawan
Editor: Rafif Rahedian
Rabu, 19 Februari 2025 14:00 WIB
Mobil listik BYD Sealion 7 dipamerkan dalam acara Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 16 Februari 2025. Tempo/Fajar Januarta
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - BYD menggelar sesi sharing teknologi dalam ajang Indonesia Internasional Auto Show atau IIMS 2025. Ini sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam memperkenalkan inovasi terbaru dari teknologi mobil listrik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Head of Public and Government Relations, Luther T. Panjaitan menjelaskan, sebelumnya BYD telah mengenalkan teknologi CTB, teknologi 8-in-1 powertrain, dan e-platform dalam dunia otomotif tanah air.

Dengan teknologi tersebut, BYD membuka babak baru dalam transformasi industri otomotif khususnya kendaraan New Energy Vehicles (NEV) di Indonesia.

"BYD percaya akan pentingnya kemajuan inovasi teknologi khususnya di bidang otomotif saat ini untuk mendorong implementasi kendaraan listrik. Karenanya, pada kesempatan ini, kami akan memperkenalkan FSD, iTAC dan Intelligent Driving System yang merupakan teknologi terbaru dari BYD," kata dia.

"Ketiga teknologi BYD ini merupakan kesungguhan kami dalam mengembangkan teknologi yang relevan dan unggul dalam industri kendaraan NEV," tambah dia di JI Expo, Kemayoran Jakarta.

Kedua fitur tersebut diklaim dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan mengemudi BYD. Namun dua fitur ini hanya tersimpan pada model mobil listrik kelas atas BYD.

"FSD ada di Sealion 7 varian premium dan performance. Sementara untuk yang iTAC ini ada di varian AWD (all wheel drive) atau di performance, baik di model Seal atau Sealion 7," jelas Product Planning Assistant Manager PT BYD Motor Indonesia, Narendro Bawono Cahyolaksono.

FSD dirancang untuk meredam getaran pada ban, mulai kecepatan rendah hingga tinggi. Fitur ini bekerja secara real time menyesuaikan kondisi jalan sehingga menghasilkan kenyamanan dalam kabin.

Sealion 7 sendiri dilengkapi dengan suspensi depan double-wishbone dan suspensi belakang multi-link. Menurut Narendro, FSD sangat cocok digunakan di kondisi jalan Indonesia yang sangat beragam. FSD bisa dirasakan saat mobil bergerak di jalan tol.

"Indonesia untungnya infrastrukturnya sudah membaik, banyak tol. Dengan adanya FSD ini, kami ingin memperlihatkan bahwa mobil itu lebih 'melekat' ke jalan," tutur Narendro menjelaskan.

Sedangkan iTAC merupakan fitur untuk mengalokasikan daya ke roda-roda. Fitur ini tahu mana roda yang membutuhkan tenaga atau putaran lebih cepat sehingga penyaluran tenaganya lebih tepat.

"Teknologi iTAC itu mengikuti putaran dari si motor listriknya. Karena pakai all wheel drive (AWD), maka sensornya ada di depan dan belakang. Dengan sistem iTEC, jadi tahu mana yang dibutuhkan torsi lebih, antara di depan atau di belakang," kata Narendro.

Dalam uji coba internal BYD, mobil yang tidak dilengkapi fitur iTAC akan terjadi slip atau tergelincir ketika dikendarai di jalan licin karena hujan atau bersalju.

Pilihan Editor: Modifikasi Seres E1 ala Gofar Hilman Dipamerkan di IIMS 2025

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi