
Mentri Pertahanan RI Prabowo Subianto meninjau motor trail listrik (Rantis E-Tactical Sergap) saat melakukan penyerahan kepada TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan Polri di kantor Kemenhan, Jakarta, 31 Agustus 2023. Sebanyak 100 unit Rantis E-tactical Sergap hasil produksi dari PT LEN industri persero, PT Eltran Indonesia dan PT BYXE Motor Indonesia dibagikan sebagai upaya pemerintah dalam mengatasi polusi di Ibu kota, Rantis tersebut dapat menempuh jarak kurang lebih 100 KM dengan kecepatan 92 KM/jam dengan pengisian daya 5-7 jam. TEMPO/ Febri Angga Palguna
GOOTO.COM, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa insentif untuk industri otomotif akan segera diberikan, salah satunya adalah insentif motor listrik. Hal itu diungkapkan dalam konferensi pers terkait kewajiban penyimpanan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) pada Senin, 17 Februari 2025.
"Paket stimulus ekonomi mencakup diskon tarif listrik, insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian properti dan otomotif, serta Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) bagi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dan hibrida," kata dia.
"Selain itu, ada subsidi pajak DTP untuk sepeda motor listrik, insentif Pajak Penghasilan (PPh) DTP bagi sektor padat karya, optimalisasi program Makan Bergizi Gratis, optimalisasi penyaluran KUR, serta realisasi panen padi yang berjalan optimal,” tambah Prabowo.
Kendati demikian, Prabowo tidak mengungkapkan lebih lanjut terkait detail dari insentif motor listrik ini. Namun, dengan pernyataannya itu, dipastikan bahwa motor listrik akan mendapatkan subsidi pajak ditanggung pemerintah.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa pemerintah akan segera menerbitkan insentif motor listrik. Hal ini bertujuan mendorong peningkatan kinerja industri otomotif di tahun ini.
"Insya Allah, dalam waktu dekat akan terbit (insentif motor listrik)," kata Agus dalam keterangan resminya.
Menperin mengungkapkan bahwa produksi kendaraan roda dua saat ini telah mencapai angka 6,91 juta unit. Kemudian, kinerja penjualan motor nasional juga bertumbuh sebesar 6,33 juta unit.
Sementara itu, untuk ekspor motor dalam bentuk CBU (completely built up) saat ini telah menembus angka 572 ribu unit, diikuti dengan ekspor CKD (completely knock down) sebanyak 46 ribu unit, serta ekspor part by part sebanyak 153 juta unit.
"Melalui kinerja ini, telah banyak melibatkan industri kecil dan menengah," ucap Agus menjelaskan.
Menperin mengapresiasi semakin banyaknya merek-merek otomotif baru yang masuk ke pasar Indonesia. Hal ini diyakini dapat memperluas pasar otomotif di Tanah Air.
Kendati demikian, Agus mengingatkan agar para produsen tidak hanya melakukan impor, tetapi juga mendorong untuk penguatan produksi dalam negeri termasuk pengoptimalan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) untuk memberdayakan industri nasional, khususnya industri kecil dan menengah.
"Setelah itu, bisa untuk menjajaki pasar ekspor yang lebih luas," ujar Agus memungkasi.
Pilihan Editor: Modifikasi Seres E1 ala Gofar Hilman Dipamerkan di IIMS 2025
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto