
Ilustrasi truk ODOL. Shutterstock
GOOTO.COM, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub)sepakat untuk menerapkan kebijakan Zero ODOL. Penerapan kebijakan ini segera dilaksanakan setelah mempertimbangkan banyak aspek, salah satunya adalah upaya peningkatan daya saing industri.
"Kami juga mendukung penerapan Zero ODOL dengan harapan bisa menekan biaya logistik dalam jangka menengah dan panjang, menghilangkan pungli, memastikan keselamatan di jalan raya, dan menekan biaya atau anggaran pemeliharaan jalan, sehingga Zero ODOL akan segera dieksekusi," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resminya, dikutip Gooto.
Agus menuturkan bahwa upaya implementasi Zero ODOL sempat terkendala pandemi Covid-19. Pada periode tersebut, diperlukan relaksasi mengingat situasi dan kondisi perekonomian menurun.
Menperin juga mengatakan bahwa pihaknya bersama Kemenhub akan melakukan langkah strategi guna membenahi tata kelola logistik, seperti peremajaan armada transportasi, meningkatkan kompetensi pengemudi, serta beberapa hal lainnya karena ODOL ini disebabkan berbagai faktor.
"Agar kondisi logistik bisa lebih safety, perlu pembenahan-pembenahan yang berpengaruh pada banyak hal," ucap Agus.
Agus mengklaim Kementerian Perindustrian telah melakukan sosialisasi terkait Zero ODOL ini kepada industri untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi dari penerapan kebijakan ini. Misalnya, ada tambahan investasi di sektor industri alat angkut, sehingga perlu kesiapan industri alat angkut untuk memenuhi tambahan investasi tersebut.
Kemenperin juga mendorong agar kementerian atau lembaga terkait memberikan insentif yang dibutuhkan pelaku industri dengan meningkatnya kebutuhan armada logistik darat. Kemudian, lembaga keuangan juga diharapkan bisa memberikan pinjaman bagi perusahaan logistik untuk investasi penambahan ana.
"Kami juga mengusulkan pengembangan sarana dan prasarana seperti peningkatan kualitas jalan, kesiapan armada transporter, peningkatan SDM pengawasan, dan optimalisasi atau sistemasi jembatan timbang," ujar Agus.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi mengklaim pihaknya telah meminta kementerian atau lembaga terkait untuk membahas implementasi Zero ODOL dan hal lainnya terkait transportasi. Dudy menilai kebijakan ini harus segera dilakukan sehingga ODOL ini bisa secara bertahap diatasi.
"Ini merupakan komitmen untuk memastikan keselamatan transportasi, khususnya transportasi darat. Karenanya, Zero ODOL akan segera dilaksanakan tanpa tahapan lagi. Kami juga akan bekerja sama dengan stakeholder lain dalam penerapan Zero ODOL," katanya memungkasi.
Pilihan Editor: Menjajal Suzuki Jimny 5 Pintu Onroad dan Offroad di IIMS 2025
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto