Jajal Jetour Dashing Bandung-Jakarta: Tenaga Ngebut, Namun Ada Tapinya
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Rafif Rahedian
Minggu, 2 Maret 2025 10:00 WIB
Jetour Dashing di Bandung. (Gooto/Dicky Kurniawan)
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Redaksi Gooto berkesempatan menjajal langsung mobil Jetour Dashing dengan rute perjalanan dari Bandung menuju Jakarta. Kami ingin menguji performa dari Dashing ini yang mengusung mesin turbo dan juga kenyamanan berkendara dari SUV berdimensi bongsor ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam pengujian ini, kami sempat berkeliling di sekitaran Kota Bandung. Digunakan untuk jalanan dalam kota, Jetour Dashing ini terbilang nyaman untuk digunakan harian, ditopang performa mesin yang mumpuni dan kenyamanan kabin.

Jetour Dashing ini dibekali mesin 1.5TCI Turbocharged yang dikawinkan dengan transmisi DCT (Dual Clutch Transmission) enam kecepatan. Di atas kertas, konfigurasi mesin tersebut dapat menghasilkan tenaga 156 PS dan torsi 230 Nm, dengan akselerasi dari nol hingga 100 km per jam dapat dituntaskan dalam waktu 10,5 detik.

Memang tidak seperti SUV sekelasnya yang kebanyakan menggunakan transmisi CVT, penggunaan transmisi DCT pada Jetour Dashing ini disebut untuk memaksimalkan performa dari mesin turbo yang digunakannya.

"Lewat DCT ini, kami mau mengombinasikan performance dan juga kenyamanan. Jadi, DCT ini mendukung performance yang responsif, akseleratif, juga lebih smooth," kata Marketing Director PT Jetour Motor Indonesia Moch Ranggy Radiansyah saat ditemui di Bandung, Rabu, 26 Februari 2025.

Bagi sebagian pengendara yang terbiasa membawa mobil dengan transmisi CVT, ketika membawa mobil dengan transmisi DCT, mungkin merasa bahwa tuas gas pada mobil terasa lebih berat dan tarikan awal kurang responsif. Namun, ketika gas diinjak sedikit lebih dalam, jambakan torsi dari mobil ini baru akan terasa.

Sementara itu, urusan performa sudah tidak diragukan. Berbekal mesin turbo, Dashing mampu memberikan kecepatan mumpuni ketika dipacu di jalan tol. Tenaga dari mesin juga mampu mengakomodir berat dan dimensi yang besar dari SUV ini.

Dalam perjalan dari Bandung menuju Jakarta, kami juga melintasi tol layang MBZ, untuk merasakan kinerja dari suspensi pada Jetour Dashing ini. Yang kami rasakan dari suspensinya, ketika berada di kursi depan, terbilang tidak begitu keras dan juga tidak begitu empuk, moderat. Namun, ketika berada di kursi baris kedua, saat melintasi jalan tidak rata atau bergelombang, guncangan lumayan terasa.

Secara keseluruhan, Jetour Dashing ini bisa menjadi pilihan SUV untuk penggunaan harian dalam kota maupun untuk perjalanan jarak jauh. Tenaga dan kenyamanan yang ditawarkan, membuat Dashing bisa menjadi pesaing bagi model-model sekelasnya di Indonesia.

Namun, terlepas dari performa yang mumpuni. Kami memiliki catatan untuk Jetour Dashing ini. 

Yang pertama adalah kursi baris kedua yang kami rasa posisinya terlalu rendah. Jadi, ketika kami duduk di kursi baris kedua, kami terasa pendek untuk melihat ke depan, bahkan untuk melihat kaca samping pun kami merasa pendek.

Ranggy mengatakan bahwa desain kursi baris kedua ini sesuai dengan model global dan diklaim sesuai dengan riset global. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan ruang kabin di baris kedua agar lebih lega, termasuk untuk ruang kepala yang lebih tinggi.

"Kami memang mengejar kenyamanan, feeling spacious cabin, karena memang itu jadi salah satu point Travel+, perjalanan jarak jauh, mereka feelingnya harus joyfull di dalam. Jadi kami desain head room, leg room, jadi lebih lapang," ucap Ranggy menjelaskan.

Kendati demikian, Ranggy menuturkan bahwa segala hal pada Jetour Dashing ini masih akan mengalami penyegaran ke depannya, menyesuaikan masukan dari konsumen di Indonesia.

"Fitur-fitur spesifik, kami sangat open untuk continuous improvement. Dealer kami juga nantinya punya layanan 4S, salah satunya adalah survei kepuasan pelanggan, jadi kami kumpulkan masukan terkait perkembangan produk, disesuaikan dengan kebutuhan konsumen di Indonesia," ucapnya memungkasi.

Untuk diketahui, Jetour Dashing dipasarkan dengan harga Rp 434,8 juta untuk tipe Inspira dan 403,8 juta untuk tipe Journey.

Pilihan Editor: Hasil Sprint Race MotoGP Thailand 2025: Marc Marquez Juara, Ai Ogura Ke-4

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi