Maka Cavalry Mengubah Stereotip Motor Listrik
Reporter: Gooto.com
Editor: Kusnadi Chahyono
Minggu, 2 Maret 2025 08:21 WIB
Maka Cavalry. (Foto: Maka)
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, JakartaBrand motor listrik dalam negeri yakni Maka Motors sepertinya membuka mata bagi para pemotor pesimis, bahwa dengan dengan membopong baterai bisa menempuh jarak yang lebih jauh. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Disuguhkan dengan dimensi yang cukup memadai untuk bermanuver di kepadatan kota dan kepada para pengguna motor yang menginginkan akselerasi.

Maka Motors sepertinya ingin mengubah stereotip bahwa motor listrik tak bisa melaju cepat dan kencang serta jarak tempuh yang terbatas.

Mendapat kesempatan mengendarai Maka Cavalry, bisa dibilang pengendalian dinamis bisa dihadirkan layaknya motor bermesin bakar. Frame tubular yang disajikan di Cavalry menjadi nilai lebih.

Co-Founder & CTO MAKA Motors, Arief Fadillah mengatakan bahwa frame tubular bisa mendistribusikan lebih baik bobot saat motor melaju. Serta bisa menopang kokoh baterai lithium berkapasitas 4 kWh yang memang ditanam di dalam motor.

Sementara itu, Founder & CEO Maka Motors Raditya Wibowo menegaskan bahwa Maka Cavalry memiliki rancang bangun sesuai motor pada umumnya. Daya tahan motor hingga baterai lithium 1.500 siklus sudah diuji selama tiga tahun dalam pengembangan hingga akhirnya launching ke publik.

Posisi berkendara yang enak langsung didapatkan di Maka Cavalry, lebar penampang jok cukup lebar untuk memberikan kenyamanan, termasuk untuk penumpang di belakang.

Fitur yang cukup unik dihadirkan di Maka Cavalry berupa dua mode berkendara berupa Hi-Torque dan Hi-Regen. Saklar terdapat di bagian kanan, dapat dipilih dan terlihat di layar berwarna hijau dan biru.

Melaju menggunakan mode Hi-Torque, pengendara bisa langsung merasakan akselerasi kuat layaknya motor bermesin bakar. Bahkan klaim akselerasi 0-60 kpj hanya perlu waktu 4,8 detik, sehingga responsif untuk mengejar waktu.

Laju motor juga cukup kencang bisa tembus 105 km/jam, sehingga rasanya seperti mengendarai motor pada umumnya.

Adapun untuk Hi-Regen ini sangat cocok saat melaju di kepadatan lalu lintas ataupun ketika menjumpai banyak jalanan menurun. Ketika menutup gas sistem akan melakukan regeneratif energi untuk mengisi kembali baterainya.

Bila sudah terbiasa dengan fitur Hi-Regen ini, sepertinya tuas rem tak perlu menarik dalam-dalam menjelang persimpangan atau lampu merah.

Tombol unik lainnya adalah “R” untuk digunakan kala parkir mundur ada di bagian kiri setang. Sehingga tak membutuhkan tenaga ekstra, cukup menekan saat penggunaan dibarengi dengan memainkan tuas gas. Ditambah ada tombol Hazard untuk meningkatkan kewaspadaan berkendara.

Sistem pengereman sudah mumpuni dengan cakram di bagian depan dan belakang. Ban yang besar dari Maxxis cukup memadai meladeni motor listrik bertorsi 251 Nm dan tenaga 12 hp.

Hal ini membuat kami lebih percaya diri mengendarai Maka Cavalry meskipun dalam kawalan gerimis dari Jakarta menuju kawasan Bogor.

Pengisian ulang motor listrik Maka Cavalry. (Foto: Maka)

Sistem peredaman alias suspensi terbilang enak untuk melewati berbagai kondisi jalan yang memang jalanannya sengaja melewati bebatuan. Suspensi belakang ganda menjamin tetap nyaman selama perjalanan.

Harga motor Maka Cavalry di angka Rp 35.850.000 terbilang pas dengan berbagai fitur unggulan yang tak ditemui di motor bensin, bahkan bagasi mencapai 20 liter. Jarak tempuh 160 km untuk sekali pengisian baterai berkapasitas 4kWh.

Memang perlu penyesuaian agar terbiasa ketika menggunakan Maka Cavalry terutama melakukan pengecasan usai perjalanan. Maka Motors menjamin bahwa pengisian akan cut-off ketika baterai sudah terisi penuh. Sehingga keesokan paginya bisa mencabut charger dan mulai beraktivitas.

Tentu saja biaya pengecasan jauh lebih murah berbanding motor meminum bensin Ron 92 yang harganya lebih dari Rp 12.000 per liter.

Harga listrik PLN untuk per KWh saat ini Rp 1.455 hingga Rp 1.700, sehingga pengisian baterai 4 KWh dari 0-100 persen hanya Rp 5.820 sampai Rp 6.800.

Perawatan berkala Cavalry tak menuntut banyak penggantian komponen. Raditya Wibowo atau yang akrab dipanggil Dito ini menegaskan bahwa motor listrik hanya melakukan penggantian kampas rem setiap 5.000-7.000 km selebihnya hanya mengecek State of Health (SoH) dan State of Charge (SoC) baterai.

Harga kampas rem sekitar Rp 100.000, selebihnya setiap jadwal kunjungan pemeriksaan berkala hanya membayar Rp 15.000. Saat kunjungan bisa sekaligus melakukan pengisian baterai hingga penuh secara gratis.

Pilihan Editor: Simak 4 Langkah Mudah Merawat Knalpot Motor

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi