
Pengendara sepeda motor antre mengisi BBM di salah satu SPBU kawasan Pancoran, Jakarta, Selasa 1 Oktober 2024. PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi jenis Pertamax dari Rp12.950 per liter menjadi Rp12.100 per liter, Pertamax Green 95 dari Rp13.650 per liter menjadi Rp12.700 per liter, Pertamax Turbo dari Rp14.470 per liter menjadi Rp13.250 per liter, Dexlite dari Rp14.050 per liter menjadi Rp12.700 per liter, dan Pertamina Dex dari Rp14.550 per liter menjadi Rp13.150 per liter yang berlaku per 1 Oktober 2024. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
GOOTO.COM, Jakarta - Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) telah melakukan pengujian terhadap bahan bakar minyak (BBM) Pertamina yang diduga dioplos. Hasilnya, Lemigas mengklaim bahwa sampel BBM yang telah diuji itu memenuhi standar pemerintah.
"Hasil uji laboratorium Lemigas menunjukkan bahwa seluruh sampel BBM yang diperiksa berada dalam rentang batas mutu yang dipersyaratkan (on spec)," kata Kepala Lemigas Mustafid Gunawan, dikutip dari Tempo.co pada hari ini, Selasa, 4 Maret 2025.
Dalam pengujian itu, sampel BBM diambil dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang serta 33 SPBU di Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang Selatan. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode ASTM D4057 (Standard Practice for Manual Sampling of Petroleum and Petroleum Product).
Mustafid mengatakan bahwa berdasarkan metodologi pengujian, parameter uji utama seperti angka oktan atau RON yang menunjukkan kualitas bahan bakar bensin, massa jenis, kandungan sulfur, tekanan uap, dan distilasi, didapatkan kesesuaian dengan standar yang telah ditetapkan.
"Nilai RON yang diukur pada setiap sampel menunjukkan hasil yang stabil dan tidak menyimpang dari spesifikasi yang berlaku," ucapnya menjelaskan.
Dia juga menjelaskan bahwa RON menunjukkan kemampuan bahan bakar menahan knocking pada mesin. Semakin tinggi angka oktan, semakin baik kualitas bahan bakar dalam proses pembakaran. Pengujian RON ini dilakukan menggunakan mesin CFR F-1 dengan metode ASTM D2699.
Mustafid sendiri menuturkan Direktorat Jenderal Migas akan melakukan pengawasan ketat dan berkala terhadap mutu bahan bakar. Dia mengatakan soal pentingnya transparansi dalam pengawasan BBM ini.
"Hasil uji ini kami sampaikan agar masyarakat yakin bahwa BBM yang mereka gunakan telah sesuai dengan standar pemerintah," ujar Mustafid.
DICKY KURNIAWAN | DANI ASWARA | TEMPO.CO
Pilihan Editor: Hasil MotoGP Thailand 2025: Marc Marquez Juara, Alex Marquez Ke-2
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto