GOOTO.COM, Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan penjualan mobil sebanyak 900 ribu unit di tahun ini. Kendati demikian, mereka mengatakan tidak akan mudah untuk bisa mencapai target tersebut.

"Bisa tercapai dengan catatan ada insentif dari pemerintah," kata Sekretaris Jenderal Gaikindo Kukuh Kumara, dikutip dari Tempo.co pada hari ini, Selasa, 4 Maret 2025.

Menurut Kukuh, kesulitan mencapai target penjualan ini terlihat dari realisasi penjualan kendaraan di awal 2025 ini. Di bulan Januari saja, Gaikindo mencatatkan realisasi penjualan hanya sekitar 61 ribu unit, padahal penjualan normal per bulan berkisar di angka 70 ribu sampai 80 ribu unit.

Kukuh mengungkapkan kebijakan opsen pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) menjadi salah satu tantangan penjualan di tahun ini. Opsen pajak yang berlaku sejak 5 Januari 2025 ini dinilai bisa mengurangi minat masyarakat untuk membeli kendaraan.

Dia menyontohkan, kenaikan satu persen BBNKB berpotensi mengurangi volume penjualan kendaraan hingga 10 persen. "Kalau ada kenaikan sekitar dua persen, mungkin turun sekitar 11 sampai 12 persen," ucapnya.

Meski demikian, Gaikindo mengatakan masih ada harapan untuk mencapai target tersebut. Sejumlah pemerintah daerah tengah mempersiapkan insentif agar tarif pajak kendaraan bermotor tidak naik drastis.

"Mereka katanya masih akan mengevaluasi dalam waktu tiga atau enam bulan," ujar Kukuh. Ditambah lagi, pemerintah juga telah memberikan insentif berupa diskon tarif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk mobil listrik dan hibrida. 

Insentif tersebut berlaku sejak awal tahun 2025 sampai Juni 2025. Adapun besaran insentif untuk mobil listrik adalah 15 persen alias ditanggung seluruh pajaknya oleh pemerintah, sementara untuk mobil hibrida ada diskon PPN DTP sebesar tiga persen.

DICKY KURNIAWAN | VINDRY FLORENTIN | TEMPO.CO